Desa Tegallinggah dengan Zona Hijau Covid-19

HARI PERTAMA DI TEGALLINGGAH

Hari pertama saya berkunjung ke desa Tegallingah, saya merasakan kesejukan yang mendalam disana dengan ditemani aroma  cengkeh disetiap sudut desa, dan cengkeh menjadi sumber penghasilan utama para petani disana. Sebelum menemui kepala desa untuk meminta izin pelaksanaan KKN disana, saya sedikit berbicara kecil bersama seorang petani yang sedang menggelar terpal di halaman rumahnya, dibawah matahari yang sangat terik ia menjemur cengkeh hasil panen-nya.  

"Assalamualaikum pak, apa kabar ? dengan penuh keinginan untuk berinteraksi bersama seorang petani itu.

"waalaikumsalam, baik-baik" 

" oh mahasiswa. lagi penelitian ya?" tanya petani cengkeh sambil bertepuk membersihkan tangannya..

" oh enggak kok pak, kami rencana berkegiatan kkn di desa ini" jawabku.

seketika, seorang petani yang sudah selesai menaburkan cengkehnya diatas terpal beranjak ke kursi dan mengajak kami untuk duduk bersama.

Pada pembicaraan saya bersama beliau itu, beliau juga sempat  mengatakan bahwa penghasilannya dari cengkeh tidak terganggu akibat Pandemi Covid-19.

Tidak berselang lama, pukul 12.20 saya bersama teman-teman yang juga rencana kkn di desa tegallinggah beranjak ke kantor desa untuk meminta izin pelaksanaan kkn. Hingga, Permohonan kami pun disetujui.



PROGRAM KERJA  DAN MASYARAKAT SASARAN

Selang beberapa hari dari kantor desa untuk memohon pelaksanaan KKN, saya kembali datang ke kantor desa untuk konsultasi terkait pelaksanaan KKN. Saya bertanya persoalan kasus covid di desa itu, penerapan prokes dan lain sebagainya. sampai kepada  memberi gambaran tentang KKN yang ingin saya laksanakan di desa itu, yakni pelatihan pembuatan hand sanitizer  dengan media yang sangat mudah ditemui kepada Siswa. Kepala Desa pun mengarahkan saya untuk melaksanaan program-program yang sudah saya sampaikan tadi di sebuah sekolah MTs (setara SMP) yakni MTs. AL Khairiyah.

Setelah berkonsultasi dengan Kepala Desa, saya diberi surat rekomendasi dari kantor desa ke MTs. Al Khairiyah untuk melaksanakan program kerja di sekolah itu.  

sesampai di Mts/ Al Khairiyah, saya langsung menemui kepala sekolah. Perbincangan diantara kami mengarah kepada pelaksanaannya apakah bisa secara daring atau luring. 

kepala sekolah mengatakan, 

" jadi begini dik, kami memang sangat ingin melaksanakan secara luring. namun karena kita juga terikat dengan aturan ppkm. mungkin sementara daring dulu ya."

"inggih baik pak, tidak masalah. semoga dengan daring pun informasi yang kami sampaikan kepada adik-adik siswa dapat tersampaikan dengan baik" ujarku.

singkat cerita, saya diizinkan untuk melaksanakan program kerja saya di sekolah MTs. Al Kairiyah dengan sementara secara daring.


 
















Tentang Penulis