Edukasi pencegahan Covid-19 yang kedua dilaksanakan pada masyarakat sasaran lansia di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali yang dilaksanakan pada Kamis, 9 Juli 2020. Kegiatan ini dimulai dari pukul 17.00 sampai dengan 18.00 WITA. Masyarakat sasaran dalam edukasi kelompok lansia adalah Ni Nengah Sri (70 tahun) dan Ni Nengah Bagia (65 tahun). Dalam kesehariannya kedua lansia ini masih bekerja sebagai pencari kayu bakar dan menjualnya kepasar. Edukasi ini dilaksanakan dengan menggunakan bahasa daerah agar mudah dipahami oleh masyarakat sasaran.

    Kegiatan ini dilatar belakangi oleh tingkat kematian lansia yang tinggi akibat terpapar virus corona yaitu 8,99 persen dari 5,570.  Program ini merupakan program ikutan yang sebelumnya sudah pernah dilaksanakan oleh Universitas Indonesia terhadap tiga panti werdha di Jakarta. Materi pencegahan Covid-19 pada kali ini adalah edukasi Covid-19 dari aspek resiko dan penularan pada lansia. Sejauh ini sesuai dengan data diatas lansia adalah kelompok yang paling tinggi angka kematiannya akibat Covid-19 dibanding dewasa maupun anak-anak. Terlebih jika memiliki penyakit bawaan seperti penyakit jantung, kanker, TBC, dan lain-lain. 

    Tujuan adanya edukasi ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada kedua masyarakat sasaran (lansia) mengenai apa yang dimaksud dengan Covid-19, bagaimana penyebarannya dan resiko apa yang mereka hadapi. Mengingat permasalahan kedua lansia ini adalah kurang pahamnya mengenai Covid-19 karena tidak memiliki akses edukasi dan kurang paham terhadap edukasi atau berita yang beredar di Televisi karena tidak paham berbahasa Indonesia. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dengan antusias yang baik dari masyarakat sasaran.. Namun terdapat beberapa kendala yaitu susahnya menentukan waktu yang sesuai mengingat kedua masyarakat sasaran memiliki pekerjaan. 

Berikut link materi edukasi :

https://drive.google.com/file/d/176Jl1j_ffj6ftsKB7iprnbtgWRlH5h_H/view?usp=sharing