Evaluasi Pelaksanaan KMbD
- Oleh NATHASYA IMANUELLA
- Saturday 01/08/2020
- Kelompok 20, Kelompok, Kelompok
Pada tanggal 29 Juli 2020, saya melaksanakan evaluasi pelaksanaan KMbD. Tujuan evaluasi ini adalah mengukur keberhasilan para siswa dalam memahami software sumber belajar kimia SMA setelah mengikuti pelatihan dan mengukur keterlaksanaan program. Keenam siswa SMAN 4 Singaraja mengisi formulir evaluasi lewat Google Forms. Berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan, 100% menerima manfaat setelah mengikuti pelatihan software kimia.
Pemahaman siswa mengenai software-software setelah mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut.
- 66,7% siswa memahami ChemSketch.
- 100% siswa memahami MolView
- 66,7% siswa memahami ChemCollective Virtual Lab
- 83,3% siswa memahami Vacatello Chemistry Problem.
- 33,3% siswa memahami Orbital Viewer.
- 83,3% siswa memahami SimChemistry.
Berdasarkan data diatas, software yang paling mudah dimengerti adalah MolView, dan yang paling sulit dimengerti adalah Orbital Viewer. Alasan siswa tidak memahami software yang sudah diajarkan, serta tanggapan mengenai pelaksanaan program adalah sebagai berikut.
- Gede Hery Putrawan, kelas XII IPA 3, berkata "Orbital Viewer, saya rasa tidak terlalu diperlukan untuk siswa SMA, dan penjelasan orbital membuat saya sangat bingung". Dia berpendapat sebaiknya pelatihan menggunakan video conference agar siswa lebih cepat respon dan lebih banyak topik yang bisa didiskusikan.
- Komang Mita Harini, kelas XI IPA 6, memahami semua software dengan baik. Menurutnya, program berjalan baik, pelaksana fast respon di WA, tepat waktu melaksanakan program sesuai jadwal yang sudah disepakati. Masalah pada program ini hanya terletak pada para siswa yang kadang terlambat dan tidak mau terlibat diskusi.
- Kadek Yulia Kusumayani, kelas XII IPA 2, berkata "ChemSketch sulit dimengerti karena banyak fitur-fitur yang belum dipelajari dan software tergolong berat. Virtual Lab sulit dipahami karena saya harus tahu dasar-dasar eksperimen, baru dapat menggunakannya, sehingga orang awam tidak bisa menggunakan software ini. Orbital Viewer, walaupun kesannya bagus, saya tidak memahami esensi orbital. SimChemistry sama seperti ChemSketch, yaitu banyak fitur yang belum di-explore dengan baik". Ia sependapat dengan Hery terkait penggunaan video conference, dan program berjalan dengan baik.
- Kadek Mona Sopiana, kelas X IPA 4, berkata "ChemCollective Virtual Lab membutuhkan pemahaman dasar-dasar eksperimen, yang saya kurang pengalaman. Penjelasan di description yang menggunakan bahasa Inggris membuat saya bingung. Vacatello Chemistry Problem, walaupun bukan eksperimen dan sekadar kata-kata saja, namun tidak bisa jadi bahan belajar karena penjelasannya pakai bahasa Inggris, membuat lebih bingung." Ia mengatakan bahwa pelatihan berjalan lancar, walaupun kadang terkendala sinyal, namun tetap bisa mengikuti diskusi.
- I Gede Hezkia Syenda, kelas XII IPA 4, berkata "Orbital Viewer agak membingungkan dalam penggunaan, karena saya tidak punya konsep pemahaman tentang orbital sehingga menggunakan software ini terasa sangat asing." Menurutnya, program terlaksana dengan baik dan pelaksana melaksanakan pelatihan secara tepat waktu sesuai jadwal yang disepakati.
- Gabrielle Clara Cahyani, kelas XI IPA 3, berkata "Jika kita sebagai orang awam dalam bidang kimia, ChemSketch merupakan software yang membingungkan. Saya sendiri juga termasuk yang kurang memahami konsep-konsep kimia. Orbital Viewer lebih membingungkan daripada ChemSketch. Saya tidak memahami apapun tentang orbital." Selain itu, ia berkata bahwa pelatihan berjalan lancar, walaupun sering mengantuk karena diadakan malam hari.