Evaluasi program kegiatan dengan memberikan tes berupa praktik melafalkan kalimat dan paragarf “Tongue Twister”

Rabu, 28 Juli 2021, pemberian evaluasi mengenai materi dan praktik sebelum-sebelum nya. Pelaksana melakukan penjelasan ulang karena merasakan tidak seluruh masyarakat sasaran (pelajar) sungguh-sungguh ketika pemberian penjelasan. Dan terkadang tidak selurunya bisa mengikuti kegiatan bimbingan bersama pelaksana. Dikarenakan ke khawatiran akan hal tersebut, pelaksana melakukan survei untuk masyarakat sasaran, dimana link survie yang melalui Google Form tersebut di kirimkan pada tanggal 27 Juli 2021, sehari sebelum pemberian evaluasi pembahasan materi.

Penyebaran link survey dilakukan pada pukul 13.49, berikut link evaluasi bimbingan skill pronunciation; https://forms.gle/wQdKmtRZ3Tbm9o8y7 pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pelaksana kepada masyarakat sasaran cukup singkat dan berjumlah enam pertanyaan, masyarakat hanya perlu menjawab “iya, tidak, dan mungkin” pada kolom yang telah disediakan.

Pada 28 juli 2021, pukul 13.00 pelaksana memulai pertemuan dengan memberikan penjelasan materi yang telah dibuat dengan singkat dan khusus menguraikan intinya saja. Dikarenakan setelah pemberian materi masyarakat sasaran beranggapan bahwa penjelasan tersebut sudah cukup jelas dan tidak ada mengajukan pertanyaan. Pertemuan dilajutkan dengan pemberian pelatihan pelafalan kalimat tongue twister.

Pelaksana memilih kalimat tongue twister pada tahap ini dikarenakan sangat cocok dan bagus untuk melatih kemampuan pronounciation atau pengucapan.  Tongue twister bisa jadi cara seru untuk melatih dan meningkatkan pengucapan kata dalam bahasa Inggris, selain kata-kata yang disajikan cukup berbelit-belit dan memiliki pengucapan yang hapir sama setiap kata nya akan membuat siswa lebih tertangtang dan bersemangat mengikutinya.

Kalimat tongue twister beserta audio native speaker aslinya disediakan oleh pelaksana dan berbarengan dikirim melalui WhatsApp group. Masyarakat sasaran (pelajar) diminta merekam suara mereka yang tengah melafalkan kalimat tersebut lalu mengirimnya pada whatsapp group, masyarakat sasaran bebas memilih kalimat mana yang hendak di gunakan sebagai praktnya, bertujuan agar tidak merasa terbebani. Lalu pelaksana tetap memberikan feedback dari kepada masyarakat sasaran, dimana kurang nya dan bagimana seharusnya melafalakan kata nya. 

Diakhir pertemuan pelaksana meminta agar masyarakat sasaran memberikan tanggapanya mengenai penggunaan Tongue Twister, pemberian tanggapan tidak dibatasi waktunya karena dirasa masyarakat sasaran memerlukan waktu untuk membuat sebuah tanggapan. Pertemuan berakhir pada pukul 15.20. Pengiriman tanggapan tetap direspon oleh pelaksana hingga seluruhnya merespon.

 

Tentang Penulis