Live Practice and Discussion - Power Vinyasa Flow
- Oleh Ni Kadek Putri Adnyaningsih
- Wednesday 22/07/2020
- Kelompok 158, Kelompok, Kelompok
Minggu, 19Juli 2020 (16.30-17.00
WITA) - Google Meet
Live Practice dan Diskusi - Power Vinyasa Flow
Sebagai jadwal rutin di setiap minggunya, pada tahapan demonstrasi ini, selain meminta masyarakat sasaran mengikuti arahan yang diberikan oleh pelaksana program melalui media podcast untuk meditation guidance dalam pelatihan meditasi pada minggu kedua yakni mindfulness meditation dan menggunakan video secara mandiri, pada setiap akhir minggu juga diadakan metode demonstrasi daring (live practice) melalui teleconference untuk latihan yoga ringan. Demonstrasi dilakukan untuk memastikan agar masyarakat sasaran dapat mengikuti program dengan baik dan konsisten. Dalam tahapan ini pelaksana menggunakan metode yang bervariasi agar lebih energik, terorganisir dan komunikatif agar program dapat memberikan pengalaman baru serta berjalan efektif.
berikut merupakan link pelaksana program saat memberikan live practice terkait materi Meditasi dan Power Vinyasa Flow for Beginners.
Meditation - https://drive.google.com/file/d/1jiFq2uItRuEfBlzYVrHp-hzcaHYGUtrL/view?usp=sharing
Power Vinyasa - https://drive.google.com/file/d/1k8nYfTSM36a7yN32j-G4ITDi-O-iJ6ux/view?usp=sharing
Evaluasi
Setelah melakukan live practice, kemudian
dilanjutkan dengan diskusi singkat yang mencakup evaluasi dan kendala yang dihadapi
masyarakat sasaran selama melakukan Yoga dan meditasi mandiri. Tahapan ini
bertujuan untuk menilai partisipasi masyarakat sasaran selama mengikuti program
di minggu pertama, sebagai pertimbangan dalam melakukan program di minggu
selanjutnya.
Beberapa kendala yang dialami oleh
masyarakat sasaran pada minggu sebelumnya yakni :
- kurangnya ruang untuk melakukan
yoga karena rumah terlalu sempit
- tidak adanya yoga matt
- kurang terbiasa dalam melakukan
hal baru.
beberapa kendala tersebut kemudian sudah dapat diatasi oleh masyarakat sasaran dengan saran yang telah diberikan oleh pelaksana program pada latihan mandiri di minggu berikutnya. Namun dalam diskusi ini, masyarakat sasaran menyampaikan mereka kurang terbiasa untuk melakukan sesuatu yang baru karena cenderung melakukan kebiasaan yang memang dilakukan sehari-hari, salah satunya adalah bangun yang terlalu siang, sehingga hanya dapat melakukan yoga/beberapa posture asanas pada sore hari.
Hal tersebut tidak menjadi masalah yang serius, tetapi pelaksana program selalu memberikan saran agar tubuh harus selalu digerakkan (dibaca : olahgara/stretching) secara teratur, terlebih khusus agar otot tidak kaku, lebih fleksibel. Salah satu hal kecil ini akan memberikan dampak yang besar, apabila seseorang kurang melakukan olahraga (minimal stretching ringan), hal tersebut tentunya akan menimbulkan rasa pegal, kemudian dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Melaksanakan kebiasaan baru yang
dilakukan masyarakat sasaran memang sangat sulit untuk dilakukan secara
teratur. Namun, dukungan dan semangat selalu diberikan agar masyarakat sasaran
mendapatkan suatu pengalaman baru setelah mengikuti program ini dan tentunya
dapat digunakan sebagai solusi apabila dihadapkan pada gangguan psikosomatik
karena adanya aktivitas yang tidak semestinya.