Memahami Jenis-Jenis Emosi dan Regulasi Emosi yang Merupakan Salah Satu Bentuk Pemahaman Diri
- Oleh Luh Risa Denilla Suari
- Tuesday 21/07/2020
- Kelompok 185, Kelompok, Kelompok
Selasa, 21 Juli 2020
Pada hari ini, pukul 10.05 WITA, saya melaksanakan program
kerja yang kedua yaitu "Penyuluhan dan Pelatihan untuk Mengatur
Emosi" sekaligus melakukan diskusi melalui
aplikasi meeting ZOOM. Kegiatan hari ini membahas mengenai
jenis-jenis emosi dan regulasi emosi.
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki emosi baik itu emosi
positif maupun emosi negatif. Emosi merupakan perasaan seseorang
saat berada dalam suatu situasi maupun sedang terlibat dalam interaksi
suatu interaksi. Oleh karena itu,, emosi tidak hanya perasaan yang seketika
muncul begitu saja melainkan emosi muncul karena adanya suatu interaksi.
Seorang ahli, Santrock membagi emosi menjadi dua yaitu:
- Emosi primer, yang merupakan
emosi dasar contohnya adalah rasa gembira, sedih, takut, dan sebagainya.
- Emosi sadar, yaitu emosi yang
melibatkan kesadaran diri, misalnya iri hati, malu, dan empati.
Sementara itu, Robert
Plutchick membagi emosi menjadi emosi primer dan emosi sekunder. Pemahaman
emosi primer sama dengan yang dikemukakan oleh Santrock, hanya saja Robert
Plutchick menambahkan emosi sekunder yang merupakan gabungan lebih dari satu
emosi dasar. Robert Plutchick juga mengemukakan rodal perasaan (wheel of
emotions).
Dengan mengetahui jenis-jenis emosi manusia, maka
dari itu muncul istilah regulasi emosi hang merupakan kemampuan untuk
memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi reaksi emosial untuk mencapai tujuan.
Seseorang yang mampu mengekspresikan emosi dengan tepat, dapat mengubah dirinya
sendiri dan bahkan lingkungan sekitar menjadi lebih baik.
Pemberian pemahaman mengenai jenis-jenis emosi dan
regulasi kepada masyarakat sasaran (partisipan) bertujuan untuk memahami lebih
mendalam akan pentingnya menyadari dan peduli akan pengontrolan emosi individu.
Di samping itu, juga perlu adanya pengetahuan agar masyarakat mampu
memahami hal tersebut untuk kepentingan kesehatan psikologis, seperti rasa cemas
yang belebihan. Hal ini sangat rntan terjadi terutama di masa pandemi ini.
Seperti yang diketahui, di situasi sekarang, dengan berbagai masalah yang
muncul, tak jarang seseorang lebih mudah tersulut emosi dan kurang mampu
berpikir rasional.
Maka dari itu, dengan diadakannya penyuluhan ini
diaharapkan mampu membantu masyarakat sasaran untuk mampu mengendalikan emosi
yang dimilikinya agar mampu berpikir logis dengan tetap menjaga kesehatan fisik
maupun psikologis.
Powerpoint : https://bit.ly/3fZHhjK
Dokumentasi : https://bit.ly/3eOtwTJ