Mengenal, Memahami, dan Mencegahnya Sejak Dini : Sosialisasi Kenakalan Remaja dan Bullying di Sekolah Dasar Desa Rangdu
- Oleh Putu Haryaka Seta Dewa
- Wednesday 14/08/2024
- RANGDU, SERIRIT, Kabupaten Buleleng
Pada hari Selasa tanggal 06 Agustus 2024, Mahasiswa KKN dari Desa Rangdu mengadakan sosialisasi yang berlokasi di Sekolah Dasar di Desa Rangdu dengan mengambil tema ‘‘ Kenakalan Remaja dan Bullying ‘‘. Kenakalan remaja mengacu pada berbagai perilaku negatif di kalangan remaja yang mungkin terjadi dalam bentuk pelanggaran norma sosial, hukum, atau moral. Perilaku ini bervariasi, mulai dari membolos dan merokok hingga tindakan kriminal seperti mencuri dan berkelahi. Sedangkan bullying merupakan tindakan intimidasi atau pelecehan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap orang lain, baik secara fisik, verbal, maupun melalui media sosial (cyberbullying). Penindasan sering kali melibatkan ketidak seimbangan kekuasaan di mana pelaku merasa lebih kuat atau lebih dominan dibandingkan korbannya. Maka dari itu kami dari mahasiswa KKN memberikan sosialisasi yang dimana dapat menjadi dasar bagi anak – anak SD di Desa Rangdu untuk mengenal, memahami dan mencegah sejak dini mengenai kekerasan remaja serta bullying agar mereka dapat menjauhi hal tersebut. Kenakalan remaja dan bullying bukanlah fenomena yang muncul begitu saja. Mereka sering kali merupakan hasil dari berbagai faktor kompleks yang saling terkait. Beberapa faktor yang berperan dalam mendorong terjadinya kenakalan remaja dan bullying antara lain:
1. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh, baik di rumah, sekolah,
maupun masyarakat, memiliki peran besar dalam pembentukan karakter. Lingkungan
yang kurang mendukung, seperti keluarga yang tidak harmonis atau komunitas
dengan tingkat kriminalitas tinggi, dapat mempengaruhi anak untuk terlibat
dalam perilaku negatif.
2. Tekanan Teman Sebaya
Remaja sering kali menghadapi tekanan dari teman sebaya
untuk berperilaku sesuai dengan norma kelompok. Dalam upaya untuk diterima oleh
kelompoknya, seorang remaja mungkin melakukan tindakan yang bertentangan dengan
nilai-nilai yang telah diajarkan oleh keluarganya.
3. Keterbatasan Pengawasan Orang Tua
Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua dapat
membuka peluang bagi anak untuk terlibat dalam kegiatan yang tidak sehat. Orang
tua yang terlalu sibuk atau kurang terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka
mungkin tidak menyadari ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda perilaku
kenakalan atau menjadi korban bullying.
4. Penggunaan Teknologi dan Media Sosial
Di era digital, anak-anak semakin terpapar pada konten
yang tidak sesuai usia mereka. Media sosial, khususnya, menjadi tempat yang
rawan untuk terjadinya cyberbullying, di mana pelaku bisa menyembunyikan
identitas mereka dan menyerang korban tanpa batasan waktu atau tempat.
5. Masalah Emosional dan Psikologis
Anak-anak yang memiliki masalah emosional atau psikologis, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan perilaku, lebih rentan terlibat dalam kenakalan atau menjadi pelaku maupun korban bullying. Perilaku negatif sering kali menjadi pelarian dari masalah-masalah internal yang mereka alami.
Pelaksanaan sosialisasi ini
merupakan hal penting dalam upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan
mendukung generasi muda untuk selalu berperilaku positif. Kegiatan sosialisasi
ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, mengembangkan
keterampilan, dan memperkuat kerjasama antara berbagai pihak. Sosialisasi ini
menghasilkan perubahan yang signifikan dan memberikan gambaran tentang
langkah-langkah yang perlu diambil untuk melanjutkan upaya pencegahan dan
penanganan.
Kesadaran
peserta tentang dampak serius dari kenakalan remaja dan bullying juga
mendapatkan peningkatan. Peserta sosialisasi semakin memahami tentang seberapa
berbahaya dan meruksaknya perilaku kenakalan remaja dan bullying tersebut bagi
mereka.
Peserta
sosialisasi juga belajar cara-cara untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal
perilaku menyimpang, dan teknik pencegahan yang efektif. Pengetahuan ini tidak
hanya berguna bagi mereka yang langsung terlibat dalam sosialisasi, tetapi juga
bagi lingkungan sekitar dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan
mendukung.
Hasil sosialisasi tentang
kenakalan remaja dan bullying memberikan gambaran yang jelas tentang kemajuan
yang telah dicapai serta area-area yang masih perlu diperbaiki. Meningkatkan
kesadaran, keterampilan, dan kolaborasi adalah langkah-langkah penting dalam
menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi remaja. Dengan
dukungan berkelanjutan dan upaya bersama dari seluruh komunitas, kita dapat
melangkah menuju masa depan yang lebih baik, di mana setiap remaja dapat tumbuh
dan berkembang tanpa takut akan bullying atau kenakalan yang merugikan.