Minggu Kedua dengan Agenda: Penyaluran Informasi mengenai Cara untuk Menganalisa dan Memilah Informasi dengan Baik sehingga Tidak Terpapar oleh Hoax di Tengah Pandemi Covid-19 melalui Media penyaluran berupa Power Point kepada Masyarakat Sasaran melalui WaG

Minggu Kedua:


            Pada tanggal 16 Juli 2020, telah dilaksanakan kegiatan penyampaian materi kepada masyarakat sasaran yang dilangsungkan melalui chat pada WaG dengan materi, yaitu:

Penyaluran informasi mengenai cara untuk menganalisa dan memilah informasi dengan baik sehingga tidak terpapar oleh Hoax di tengah Pandemi Covid-19 melalui media penyaluran berupa Power Point.

            Kegiatan yang berlangsung pada 13.30 siang itu berlangsung dengan lancar dalam situasi yang formal. Masyarakat sasaran menyimak informasi dari media penyaluran yang disampaikan oleh penulis berupa Power Point dengan baik dan seksama. Masyarakat sasaran juga memberi respon terhadap materi yang disampaikan melalui media Power Point tersebut dengan positif. Dalam kegiatan pada siang hari itu, penulis dan masyarakat sasaran tidak melangsungkan kegiatan diskusi karena masyarakat sasaran menyatakan sudah mampu mencerna informasi yang disalurkan dengan baik.

            Sehubungan dengan telah disalurkannya materi informasi melalui media Power Point pada WaG oleh penulis, selanjutnya penulis meminta agar masyarakat sasaran berkenan untuk membagikan informasi yang terdapat dalam Power Point  tersebut ke media sosial pribadi untuk membantu menyebar luaskan informasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi khalayak umum diluar sana. Untuk memudahkan masyarakat sasaran dalam proses tersebut, penulis memberikan link Power Point yang sebelumnya telah diunggah ke Google Drive, yang kemudian link tersebutlah yang akan di bagikan pada laman media sosial pribadi oleh masyarakat sasaran; WhatsApp, Instagram, Line, dll. Dalam hal ini, masyarakat sasaran telah sepakat agar kompak untuk membagikannya lewat media sosial WhatsApp. Mengutip dari salah satu alasan yang membuat memilih WhatsApp sebagai media penyebaran informasi ialah, “Baik, saya memilih membagikan di WhatsApp karena saya lebih sering aktif dan berkomunikasi dengan teman dan keluarga menggunakan WA. Sehingga jika saya membagikan lawat WA kemungkinan mereka bisa membacanya dan informasi tersebut bisa tersampaikan.” (Jesy, 2020). Rata-rata alasan yang masyarakat sasaran kemukakan juga memiliki point yang sama seperti kutipan tersebut.

             Sebagai bukti telah berpartisipasi dalam penyampaian informasi kepada khalayak umum, penulis meminta masyarakat sasaran untuk melampirkan bukti berupa screenhoot status berbagi di WhatsApp, kemudian mengirimkan hasil screenhoot tersebut ke WaG.

 

Gambaran umum mengenai pembahasan dari materi Minggu Kedua:

            Di masa modern seperti ini, media sosial telah membawa pengaruh besar pada setiap lini kehidupan. Banyak sisi positif yang disuguhkan dengan kehadiran media sosial tersebut. Salah satunya adalah media sosial dapat mempermudah pekerjaan manusia; menyuguhkan keefektifan dan keefisienan dalam bekerja.

            Namun ada sisi lain dibalik itu semua. Media sosial nampaknya menjadi salah satu spot yang dipakai untuk menebar hoax (UNJA, 2020). Hoax merupakan  informasi yang sesungguhnya tidak benar; bohong, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya yang kemudian dapat merugikan orang lain (UNJA, 2020).

            Dalam kaitannya dengan Pandemi Covid-19 duwasa ini, nampaknya hoax menjadi bagian dari sisi kelam yang menjamuri berita sehingga membuat publik terkadang mempercayai informasi didalamnya begitu saja. Akibatnya, hoax tersebut menimbulkan persepsi yang negatif pada publik yang menyebabkan masyarakat salah dalam mengambil sikap dan tindakan mereka, terlebih lagi pada kondisi Pandemi seperti ini.

            Maka dari itu penyebaran hoax haruslah dicegah sedini mungkin, hal tersebut perlu untuk menghindari kebingung yang terjadi antara mana informasi yang benar dan salah. Dalam hal ini, publik hendaknya harus bersikap ­open-minded dan tidak boleh apatis atau menerima apa adanya tanpa menganalisis dan menelaah terlebih dahulu setiap berita yang dikonsumsinya.

            Adapun berikut merupakan cara agar tidak mudah ‘termakan’ hoax terlebih dari media sosial secara umum:

1. Bijak dalam memanfaatkan internet.

2. Budayakan dalam membaca yang baik dan benar.

3. Jangan menyebarluaskan konten hoax.

            Melansir dari (Rachmatunnisa, 2020), semua orang turut memegang peran penting dalam mempertanggungjawabkan setiap informasi yang didapat dan atapun yang disebarkan dengan tujuan untuk membantu mengurangi penyebaran informasi yang salah dengan memastikan bahwa informasi yang didapat tersebut haruslah valid serta telah terverifikasi. Berpikirlah secara kritis tentang apa yang sedang dan telah dibaca. Berikut ini adalah 5 tips dari Facebook agar terhindar dari informasi yang salah tentang Virus Corona di internet secara umum:

1. Bersikap skeptis terhadap judul.

2. Perhatikan baik-baik URL dan isi halaman berita didalamnya.

3. Cek sumber informasinya.

4. Lihat dan bandingkan berita yang didapat dengan informasi dari sumber yang lain.

5. Dapatkan informasi resmi dari otoritas kesehatan global dan lokal.

Adapun selengkapnya mengenai cara untuk menganalisa informasi dengan baik agar tidak terpapar oleh hoax di masa Pandemi Covid-19 tertera pada link: https://drive.google.com/file/d/1CgnsfffGR59Agv-O8F5HhTPu_ym-SVUC/view?usp=sharing

Isi dari link tersebut merupakan salah satu media penyampaian materi kepada masyarakat sasaran dalam bentuk Power Point yang diunggah ke Google Drive.

 

REFERENSI:

Rachmatunnisa. (2020). 5 Tips Terhindar dari Hoax COVID-19. Retrieved from    https://inet.detik.com/cyberlife/d-4959905/5-tips-terhindar-dari-hoax-covid-19

UNJA. T. W. (2020). Cegah hoax corona (COVID-19 Indonesia), mahasiswa bisa apa?     Retrieved from https://www.unja.ac.id/2020/03/19/cegah-hoax-corona-covid-19-     indonesia-mahasiswa-bisa-apa/

Tentang Penulis
Anak Agung Ayu Novi Triananda