Pelaksanaan Preparation Questionnaire of English Short Course
- Oleh Ketut Agung Devara Wigraha
- Sunday 12/07/2020
- Kelompok 167, Kelompok, Kelompok
Setelah berdiskusi mengenai keluhan-keluhan belajar yang dialami masyarakat sasaran selama Study From Home melalui group chat Whatsapp, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa susahnya materi yang diberikan kepada guru masing-masing masyarakat dan sinyal internet yang tidak stabil saat mengikuti kelas daring merupakan contoh-contoh kendala belajar yang dialami oleh sebagian besar siswa maupun mahasiswa saat ini. Untuk lebih lanjut, penulis telah membuat sebuah kuesioner yang bersifat kualitatif dan kuantitatif melalui aplikasi Google Form yang bertujuan untuk mengetahui keadaan siswa-siswa di desa Temukus (masyarakat sasaran) dalam mengikuti pembelajaran daring (online) baik dalam pelajaran bahasa Inggris maupun pelajaran yang lainnya. Dan juga, kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan mereka dalam mengikuti English Short Course yang nantinya akan dilaksanakan pada pekan depan.
Berikut merupakan hasil atau temuan data dari preparation questionnaire of English Short Course yang telah penulis rangkum. 1) Preparation in learning English Item ini merupakan pertanyaan yang telah dibuat berdasarkan dengan masalah/kendala yang dialami oleh masyarakat sasaran dalam belajar bahasa Inggris. Inti dari pertanyaan item ini adalah seberapa seringkah mereka belajar bahasa Inggris dalam seminggu. Dari 5 responden yang telah dikumpulkan, terdapat sekitar 20% yang menjawab very often atau sering sekali belajar bahasa Inggris dan sisanya menjawab sometimes (kadang-kadang). Ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesiapan belajar yang berbeda-beda. 2) The facilities that support the English learning Item ini merupakan pertanyaan yang bertujuan untuk apa saja sarana dan prasarana belajar yang menunjang masyarakat sasaran dalam belajar bahasa Inggris, termasuk belajar materi pelajaran lainnya. Pertanyaan tersebut berbentuk checkboxes yang dimana responden bisa memilih lebih dari 1 pilihan untuk menjawab item ini. Pilihan-pilihan yang penulis pakai untuk menjadikan sarana dan prasaran belajar adalah buku, laptop/PC, kamus, jurnal, internet, dan telepon genggam. Dari data yang dikumpulkan, diketahui laptop, internet/wifi, dan telepon genggam merupakan sarana belajar yang paling sering dipakai oleh semua responden. Sekitar 30% untuk memakai buku dan hanya 1 dari 5 responden yang memakai kamus sebagai sarana belajar. 3) English Learning's Experience Item ini dibuat dari sebagian hasil wawancara dari kelima responden dan menjadikannya sebagai salah satu variabel untuk pertanyaan kuesioner ini. Pertanyaannya adalah "berdasarkan dari pengalaman masyarakat sasaran, hal apa yang harus pertama dipelajari dalam bahasa Inggris?" dan pertanyaan ini mendapat berbagai respon yang sangat korelatif dengan kondisi mereka saat ini. Walaupun beragam, dari kelima responden tersebut, mereka semua menjawab sama dalam hal apa saja yang harus dipelajari pertama, yaitu vocabulary atau kosa kata bahasa Inggris. 4) Environment Impact Item ini bertujuan untuk mengetahui apakah lingkungan sekitar di tempat belajar dapat mempengaruhi masyarakat sasaran untuk belajar selama di rumah (study from home). Bentuk dari item pertanyaan ini sama dari item sebelumnya, yaitu dari hasil wawancara responden yang kemudian dibentuk lagi menjadi sebuah pertanyaan kuesioner, namun dalam format yes/no question. Respon dari kelima masyarakat pun beragam, namun 3 diantaranya setuju bahwa lingkungan tempat belajar sangat mempengaruhi kesuksesan mereka dalam belajar pelajaran apapun, termasuk bahasa Inggris. 5) English Learning's Situation Item ini mempunyai relasi dengan Item pertanyaan sebelumnya mengenai lingkungan sekitar belajar. Namun, di item ini lebih ditekankan bagaimana situasi belajar dari kelima responden. Penulis telah memberikan banyak pilihan berupa macam-macam situasi yang ada saat belajar, yaitu reinforcing, stimulating, attractive, exciting, amusing, plain, boring, dull, dan silent. Dari pilihan-pilihan tersebut, sebanyak 80% menjawab situasi belajar mereka adalah attractive atau menarik minat belajar. Sisanya adalah menarik (exciting) dan sunyi (silent) dengan persentase 40% dan 20% menjawab menstimulasi (stimulating) dan membosankan (boring). Model dari item pertanyaan ini sama dengan item kedua, yaitu checkboxes. 6) English Basic Skills Di item ini, penulis ingin mengetahui respon dari masyarakat mitra mengenai penguasaaan English Basic Skills. Pertanyaannya adalah "dari awal hingga kini belajar bahasa inggris, kemampuan dasar berbahasa manakah yang anda paling kuasai?" dan pilhan jawabannya berupa mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Terdapat 60% dari 5 responden menjawab reading atau mendengarkan sebagai salah satu dari keempat kemampuan dasar berbahasa Inggris yang paling dikuasai. Cara mereka untuk mengasah kemampuan reading mereka pun beragam. Ada yang terus berlatih membaca di buku pelajaran, ada yang dengan membaca buku novel, hingga ada yang membaca teks-teks berbahasa Inggris. 7) The impression of Learning English Item yang terakhir ini merupakan item yang bisa dibilang sebagai pertanyaan peutup dari kuesioner ini. Item ini bertujuan untuk mengetahui materi pelajaran bahasa Inggris yang paling disukai sebagai bentuk kesan selama mempelajari bahasa Inggris dari awal hingga kini. Materi pelajaran yang paling dominan dijawab oleh kelima responden ini adalah materi belajar reading yang sesuai dengan item sebelumnya, dimana mereka menyukainya dengan belajar membaca sentence atau kalimat, English narrative text atau teks berbahasa Inggris naratif, dan membaca soal-soal bahasa Inggris.
Dari semua data yang telah dijabarkan, penulis menarik kesimpulan bahwa setiap individu memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang berbeda-beda. Walaupun begitu, masyarakat sasaran yang telah menjawab kuesioner English Short Course's Preparation secara objektif dan kooperatif sehingga kuesioner ini bisa dilaksanakan dan tanpa adanya halangan yang berarti. Mereka juga telah siap untuk mengikuti English Short Course yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2020 yang akan mendatang.
(Sumber data: https://docs.google.com/forms/d/1W5vvpxqffJYht2D0hcK8eR_SKous9gV6c_7mQhCnRbI/edit#responses)