Pelatihan Cara Melakukan Pergantian Air, Pemeliharaan, dan Perawatan Budikdamber

Dalam melakukan budidaya ikan, pembudidaya wajib selalu mengontrol kualitas air dalam media budidaya. Dengan pemberian “Pelatihan Cara Melakukan Pergantian Air Pada Budikdamber”, masyarakat memiliki keterampilan dan dapat mengetahui bagaimana perlakuan yang baik tentang cara menguras ember supaya ikan lele yang dibudidaya tidak mengalami stres. Kegiatan pendampingan dalam melakukan pergantian air dilakukan pada tanggal 14 Juli 2021. Pendampingan dilakukan secara langsung di rumah masing-masing masyarakat sasaran.

Pergantian air pada ember dilakukan dengan menggunakan selang yang berfungsi untuk menyedot air dalam ember supaya keluar dari ember. Penggunaan selang berfungsi agar ikan tidak mengalami gangguan ketika mengurangi air dan menambah air ke dalam ember. Kegiatan tersebut disebut dengan sifon yaitu cara mengganti air dengan masih menyisakan air di dalam ember, sehingga parameter kualitas air pada budidaya tidak mengalami perubahan yang tinggi. Sebelum melakukan pergantian air, air ditampung selama 1-2 hari. Kegiatan KKNbD ke enam tersebut dilakukan pada pagi hari mulai pukul 09.00 – 13.30 Wita. Air buangan sisa dari limbah budidaya dapat digunakan sebagai pupuk alami tumbuhan yang dapat disiram langsung pada tanaman, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan dapat menyuburkan tanaman.


Kegiatan selanjutnya dilakukan pada tanggal 18 Juli 2021 pada pukul 18.45 Wita. Kegiatan tersebut adalah “Pelatihan Pemeliharaan dan Perawatan Budikdamber”. Kegiatan tersebut memfokuskan pada pengendalian penyakit pada ikan lele dan kangkung yang dibudidaya. Memahami penyakit bisa membantu mengatasi dan menghindari masalah yang menyerang ikan lele dan sayur kangkung, sehingga hasil panen pada budidaya bisa meningkat. Tentunya pada kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam merawat Budikdamber dengan sistem akuaponik.

Penyakit pada ikan biasanya disebabkan karena adanya lingkungan atau kualitas air yang kurang baik. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan ikan menjadi stres dan mudah terserang oleh mikroorganisme seperti jamur, virus, dan bakteri. Pada sayuran kangkung biasanya disebabkan oleh hama dan mikroorganisme seperti jamur yang menyerang. Dalam berbudidaya khususnya pada sistem akuaponik, masyarakat wajib mengetahui penyakit-penyakit yang biasanya menyerang ikan dan sayur, oleh karena itu pada kegiatan tersebut memaparkan mengenai penyakit dan cara pengendalian dari penyakit maupun hama yang menyerang. Pada dasarnya melakukan budidaya harus melakukan perawatan dan pemeliharaan yang baik, seperti pengendalian pemberian pakan ikan, menjaga kualitas air, serta pengendalian hama dan penyakit yang menyerang ikan maupun sayuran. Dengan melakukan ketiga hal tersebut akan menghasilkan ikan lele dan sayur kangkung yang memiliki kualitas yang baik sehingga akan berdampak pada kesejahteraan sosial maupun ekonomi dari masyarakat sasaran.

Pada akhir kegiatan, masyarakat akan menyampaikan bagaimana perkembangan dari Budikdamber dan kendala yang dihadapinya. Masyarakat yang tidak hadir dapat membaca dan mencermati materi yang sudah diberikan melalui grup WhatsApp. Masyarakat juga sudah mulai untuk mempromosikan ikan dan sayur yang dibudidaya melalui media sosial untuk menambah pendapatan mereka di tengah pandemi Covid-19.

Berikut hasil dari kegiatan keenam dan link PowerPoint kegiatan ketujuh “Pemeliharaan dan Perawatan Budikdamber” :

https://drive.google.com/drive/folders/1-20ZQrCqri-_yfXdo-G3pFITmHlfqPFQ?usp=sharing