Pelatihan Cara Panen dan Penanganan Pasca Panen Pada Budikdamber
- Oleh Ayu Puspa Wirantari
- Friday 23/07/2021
- Kelompok 110, Kelompok, Kelompok
Dalam budidaya ikan maupun sayuran, tentunya akan ada
masa pemanenan dan masa pasca panen, oleh karena itu masyarakat wajib mendapat
pelatihan mengenai “Cara Panen dan
Penanganan Pasca Panen Pada Budikdamber”. Kegiatan tersebut dilakukan pada
tanggal 23 Juli 2021 pukul 18.50 Wita melalui Google meet dengan pemberian PowerPoint
yang dihadiri oleh tiga masyarakat sasaran, dua masyarakat sasaran tidak dapat
hadir karena sedang melaksanakan kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Kegiatan
tersebut bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara memanen ikan
dan sayur dalam Budikdamber dan masyarakat dapat mengetahui langkah yang harus
dilakukan setelah pasca panen.
Tanaman kangkung dapat dipanen 14-21 hari sejak
penanaman, kangkung dipanen dengan menyisakan bagian bawah atau tunas kangkung
untuk pertumbuhan selanjutnya. Panen dapat dilakukan pada pagi hari maupun sore
hari. Kangkung yang siap dipanen memiliki ciri batang besar dan berdaun lebar.
Dengan menggunakan alat pemotong seperti pisau maupun gunting. Panen kangkung
bisa bertahan hingga 4 bulan, sehingga sangat menghemat biaya produksinya.
Langkah selanjutnya adalah penangan pasca panen kangkung yaitu dengan
mengumpulkan kangkung yang sudah dipanen di tempat yang sejuk dan diberi alas
yang bersih, kemudian kangkung dibersihkan agar kotoran yang menempel dapat
hilang. Kangkung kemudian dicuci dan ditiriskan, setelah itu kangkung disortir
dengan tujuan memilih kangkung yang memiliki kualitas daun dan batang yang
hijau segar. Kangkung diikat dan disimpan dalam tempat yang sejuk agar tidak
cepat membusuk.
Pemanenan ikan lele dalam Budikdamber dilakukan dengan
cara menyurutkan air pada ember yang dapat dilakukan pada pagi hari maupun sore
hari. Ikan lele konsumsi biasanya dijual dalam keadaan hidup karena memiliki
harga jual yang lebih mahal, oleh karena itu penanganan pasca panen sangat
perlu untuk diperhatikan oleh masyarakat sasaran. Ikan yang baru dipanen
dimasukan dalam wadah yang terisi air segar, ikan yang diangkut harus
menggunakan wadah yang memenuhi syarat seperti bak, tong, dan tanki agar ikan tetap hidup dan jumlah
ikan dalam pengangkutan tidak terlalu padat.
Dengan adanya pelatihan tersebut, masyarakat yang ingin
menjual hasil panen dapat memperhatikan hal tersebut agar hasil panen tetap
memiliki kualitas yang baik hingga sampai pada konsumen. Masyarakat juga dapat
mengonsumsi hasil panen yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral tanpa
harus membelinya di luar. Masyarakat yang tidak hadir dapat membaca materi
pelatihan tersebut melalui grup WhatsApp
agar dapat mencermati dari materi yang telah diberikan.
Berikut
link PowerPoint pada kegiatan 8:
https://drive.google.com/file/d/1BBQjGyr52AQrkZkzudYcmHWBiXuP0iJ4/view?usp=sharing