Pembagian Alat dan Bahan Sekaligus Praktik Bulekadasber (Budidaya Lele dan Kangkung Dalam Satu Ember) Sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19 Bagi Masyarakat Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung
- Oleh Made Agus Dwi Pradnyana Dita
- Sunday 12/07/2020
- Kelompok 327, Kelompok, Kelompok
Kegiatan yang dilaksanakan pada
Sabtu, 11 Juli 2020 dan Minggu, 12 Juli 2020 adalah pembagian alat dan bahan
sekaligus praktik bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam satu ember)
oleh masyarakat sasaran. Masyarakat sasaran berjumlah 6 orang yang berlokasi di
Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Kegiatan pembagian alat
dan bahan sekaligus praktik bulekadasber dibagi menjadi dua gelombang yaitu
pada 11 Juli 2020 dan 12 Juli 2020 untuk mempermudah penulis dalam melakukan
pendampingan bulekadasber secara daring/online. Sebelumnya, penulis telah membuat kesepakatan dengan
masyarakat sasaran terkait waktu pelaksanaan kegiatan pembagian alat dan bahan
sekaligus praktik budidaya lele dan kangkung dalam satu ember. Masyarakat
sasaran yang mendapatkan alat dan bahan sekaligus pendampingan praktik awal
bulekadasber gelombang pertama pada 11 Juli 2020 diantaranya Si Luh Putu Ayun
Indah Purnama (Banjar Lebak) pukul 09.00 WITA, Made Budiarsa (Banjar Campuan
Asri Kauh) pukul 10.30 WITA, dan Dewa Nyoman Tjahyadi (Banjar Tegal Luwih)
pukul 12.00 WITA. Sedangkan masyarakat sasaran yang mendapatkan alat dan bahan
sekaligus pendampingan praktik awal bulekadasber gelombang kedua
pada 12 Juli 2020 diantaranya Ni Komang Putri Sari (Banjar Campuan Asri Kauh)
pukul 09.00 WITA, I Gusti Ayu Agung Pradnya Yoni (Banjar Tegeh) pukul 10.30
WITA, dan Denny Bagus Prastyo (Banjar Campuan Asri Kauh) pukul 12.00 WITA.
Alat dan bahan yang dibagikan
kepada masyarakat sasaran diantaranya ember, bibit lele, bibit kangkung, kawat,
botol plastik, pakan lele dan arang kayu. Meskipun saat pembagian alat dan
bahan bulekadasber penulis bertemu dengan masyarakat sasaran secara langsung,
namun penulis tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan
menggunakan masker, face shield, social distancing, dan physical distancing. Setelah mendapatkan
alat dan bahan bulekadasber, masyarakat sasaran secara langsung mempraktikkan
bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam satu ember) di rumah
masing-masing berdasarkan materi pembekalan dan video toturial yang telah
diberikan sebelumnya. Saat masyarakat sasaran melaksanakan praktik bulekadasber
di rumah masing-masing, penulis tidak mendampingi secara langsung namun
mendampingi secara daring/online melalui WhatsApp
karena sedang pada situasi pandemi COVID-19. Pendampingan bertujuan untuk
membantu masyarakat sasaran apabila mengalami kesulitan pada saat melaksanakan budidaya awal lele dan kangkung dalam satu ember. Selama pendampingan, masyarakat
mengirimkan video berdurasi pendek kepada penulis sebagai bukti pelaksanaan dan
mempermudah penulis dalam mendampingi budidaya secara daring. Berdasarkan video
yang telah dikirim oleh masyarakat sasaran kepada penulis, seluruh masyarakat
sasaran sudah dapat melaksanakan awal budidaya dengan baik dan benar. Sehingga
diharapkan nantinya bulekadasber dapat berlangsung dengan lancar. Pertanyaan
yang diajukan oleh masyarakat sasaran kepada penulis umumnya untuk memastikan kebenaran langkah
yang telah dipraktikkannya. Metode pelaksanaan yang digunakan pada kegiatan ini
adalah metode praktik langsung karena masyarakat sasaran secara langsung
melaksanakan praktik bulekadasber di rumah masing-masing. Bulekadasber
(budidaya lele dan kangkung dalam satu ember) merupakan solusi dari
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sasaran yaitu kesulitan membeli
bahan pangan di tengah pandemi COVID-19 karena harga pangan yang cukup
mahal sehingga menimbulkan keinginan masyarakat untuk bercocok tanam dan
beternak di rumah namun memiliki lahan yang sempit sehingga program bulekadasber dapat
memenuhi kebutuhan protein hewani yang berasal dari lele dan sayuran yang
berasal dari kangkung tanpa membutuhkan biaya yang besar dan lahan yang luas.