Pemberian Latihan Bahasa Inggris secara Daring dan Luring kepada Masyrakat Sasaran dengan Tetap Memperhatikan Protokol Kesehatan
- Oleh Sri Radharani
- Sunday 01/08/2021
- Kelompok 184, Kelompok, Kelompok
Kegiatan inti dari program kerja yang ditulis oleh
penulis yaitu pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris. Pelatihan dilakukan secara
daring dan luring sesuai dengan kesepakatan yang dilakukan oleh penulis bersama
dengan siswa. Penulis tidak memaksakan kehendak untuk melakukan pembelajaran
secara daring maupun luring, hal ini dikarenakan penulis sadar akan perbedaan
situasi dan kondisi dari masing- masing siswa, agar kedepannya fokus siswa
tidak terbagi saat proses pembelajaran berlangsung.
Pelatihan secara luring berlangsung di salah satu rumah
siswa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, misalnya mencuci tangan,
memakai masker, dan menjaga jarak. Penulis melangsungkan kegiatan secara luring
karena penulis menyadari bahwa pelatihan secara daring saja tidak cukup untuk
memastikan bahwa siswa tersebut benar- benar memahami materi yang diberikan.
Oleh karena itu, pembelajaran secara daring hanya dimanfaatkan oleh penulis untuk
mereview atau mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan
luring sebelumnya. Penulis juga memanfaatkan pembelajaran daring melalui
Whatsapp Group untuk memberi siswa beberapa latihan soal untuk memastikan
pemahaman siswa. Penulis juga melakukan diskusi, serta memberi feedback/ ulasan
pada latihan yang telah diberikan.
Saat melaksanakan pembelajaran secara luring, penulis secara
utuh mengimplementasikan metode Fun
learning English, misal bernyanyi, menonton film, penyisipan games dan ice
breaking, mendengarkan lagu, dll. Misalnya pada pembelajaran luring bertanggal
13 Juli 2021, penulis mengambil tema materi berupa “self introduction” atau “pengenalan
diri”. Setelah menjelaskan materi, penulis melakukan ice breaking atau kegiatan pendingin
otak untuk merilekskan pikiran namun tetap menguji fokus siswa. Ice
breaking tersebut berupa menyanyikan lagu BINGO yang kemudian liriknya dirubah
untuk melatih kecekatan siswa dalam melafal alphabeth dalam bahasa Inggris.
Kegiatan dilanjutkan dengan bermain games “new identity”, dimana siswa secara
bebas menuliskan identitas baru (nama, tempat/tanggal lahir, asal, dan hobi),
yang kemudian identitas tersebut secara acak penulis bagikan kepada siswa untuk
dibacakan sebagai “identitas baru” mereka. Pertemuan esokannya, penulis melalukan
review mengenai materi “self introduction” secara daring dengan merangkumnya
pada suatu PowerPoint dan memberi siswa latihan soal mengenai penggunaan
preposisi (kata depan) yang tepat untuk menyatakan kelahiran dan alamat.
Begitu pula dengan kegiatan luring pada tanggal 16 Juli
2021, penulis mengajak siswa untuk menonton film Percy Jackson untuk menuliskan fakta- fakta atau kejadian- kejadian
pada film dalam bentuk kalimat- kalimat menggunakan tenses (simple present,
present continuous, dan past simple). Tentu saja penulis sudah terlebih dahulu
menjelaskan mengenai materi tenses tersebut. Penulis juga menjelaskan beberapa
perbedaayan budaya barat pada umumnya dengan budaya di Indonesia yang termuat
pada film, khususnya dalam kepercayaan Dewa- Dewi, dan sistem belajar mengajar
di luar negeri. Seusai siswa menyelesaikan kalimat mereka, kemudian penulis
memberi feedback dan membahasnya bersama/ melakukan diskusi bersama. Pertemuan
esoknya, penulis melakukan review materi mengenai tenses tersebut secara daring
dengan mengirimkan link terkait. Penulis juga meminta siswa untuk membuat
daftar perubahan kata kerja sesuai tabel yang sudah dicontohkan. dan mengisi
minimal 5 kata baru disetiap harinya.
Kegiatan luring selanjutnya pada tanggal 19 Juli 2021
dengan materi “Instructions (Directions)” atau memberi instruksi berupa
petunjuk arah. Setelah menjelaskan materi, penulis mengajak siswa untuk
mendengarkan intruksi untuk mengolah kertas origami menjadi suatu bentuk yang
telah disiapkan penulis. Hal ini penulis lakukan untuk melatih siswa agar
terbiasa untuk mendengarkan instruksi dengan baik. Penulis juga melakukan ice
breaking berupa “opposite game” atau “game keterbalikan” untuk melatih
kecekatan siswa dalam mendengarkan instruksi. Untuk menstimulasi siswa, penulis
memberi hadiah kepada pemenang games sebagai motivasi kepada siswa lainnya agar
semangat belajar. Pertemuan selanjutnya dilakukan secara daring untuk mereview
materi tersebut, dimana penulis memberi latihan berupa ga,bar denah dan meminta
siswa untuk menuliskan instruksi/ memberi petunjuk arah menuju lokasi yang
ditentukan penulis.
Pembelajaran luring masih berlangsung pada tanggal 22
Juli 2021. Pada kesempatan tersebut, penulis berfokus pada penambahan kosa kata
baru. Penulis memilih lagu “At My Worst” untuk dipahami, dinyanyikan, dan
dicari artinya secara bersama- sama. Penulis meminta siswa untuk mencatat kosa
kata baru yang mereka temui dalam lagu, untuk kemudian dicari artinya dan
didiskusikan secara bersama- sama. Setelahnya, penulis kemudian memandu mereka
untuk menyanyikan lagu tersebut dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri
siswa dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris.
Pembelajaran luring selanjutnya yang berlangsung tidak
juh beda dengan kegiatan sebelumny. Pembelajaran yang berlangsung pada tanggal
23 dan 24 Juli 2021 dengan materi “asking and giving information” memberi
kesempatan pada siswa untuk melatih diri mereka dalam membuat kalimat- kalimat
yang berkaitan dengan “asking and giving information”. Penulis memilih game “whispering
game” atau “game berbisik” sebagai media latihan bagi siswa untuk menyampaikan
informasi secara baik dan utuh kepada teman. Penulis juga melakukan ice
breaking berupa tebak kata untuk
melatih siswa terbiasa memberikan informasi dengan menyebutkan ciri- ciri benda
yang ditebak agar dapat dengan mudah dimengerti oleh temannya. Pada pertemuan
daring yang mereview materi tersebut, penulis telah menyiapkan worksheet atau
lembar kerja untuk megukur seberapa jauh pemahaman siswa akan materi. Seperti
biasa, setelah siswa menyelsaikan lembar kerjanya, penulis akan memberikan
feedback dan melakukan diskusi bersama.
Pada tanggal 27 Juli 2021, penulis memilih materi “giving commands” atau “ memberi perintah”. Setelah menjelaskan materi, penulis mengajak siswa bermain game yang berkaitan dengan memberi perintah yaitu “sing a song or make a sentence challange”. Mereka dengan partnernya masing- masing akan meminta/ memberi perintah satu sama lain untuk menyanyikan sebuah lagu dengan kata yang sudah mereka pilih, atau membuat satu kalimat dengan kata tersebut. Dilanjutkan dengan materi “there is and there are” pada tanggal 28 Juli 2021, dimana penulis meminta mereka untuk menuliskan masing- masing satu kalimat menggunakan “there is dan there are”. Review kedua materi tersebut dilakukan secara daring dengan memberikan beberapa worksheets atau lembar kerja untuk kemudian dibahas bersama- sama.
Dalam pembelajaran daring, penulis juga selalu
menyediakan ruang dan waktu bagi siswa jika mereka ingin menyampaikan
kesulitannya dalam memahami materi. Selain itu, penulis juga meminta siswa
untuk mengikuti beberapa akun belajar bahasa Inggris di instagram yang
menawarkan jasa pengajaran bahasa Inggris secara gratis, efektif, mudah
dimengerti, dan yang paling penting mengikuti trend agar siswa- siswa tidak
merasa bosan dan monoton dalam mempelajari bahasa Inggris. Hal ini dirasa
penulis akan sangat bermanfaat bagi mereka kedepannya, juga sebagai salah satu
upaya bijak dalam memanfaatkan sosial media.