Pemberian Latihan Bahasa Inggris secara Daring dan Luring kepada Masyrakat Sasaran dengan Tetap Memperhatikan Protokol Kesehatan

Kegiatan inti dari program kerja yang ditulis oleh penulis yaitu pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris. Pelatihan dilakukan secara daring dan luring sesuai dengan kesepakatan yang dilakukan oleh penulis bersama dengan siswa. Penulis tidak memaksakan kehendak untuk melakukan pembelajaran secara daring maupun luring, hal ini dikarenakan penulis sadar akan perbedaan situasi dan kondisi dari masing- masing siswa, agar kedepannya fokus siswa tidak terbagi saat proses pembelajaran berlangsung.

Pelatihan secara luring berlangsung di salah satu rumah siswa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, misalnya mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Penulis melangsungkan kegiatan secara luring karena penulis menyadari bahwa pelatihan secara daring saja tidak cukup untuk memastikan bahwa siswa tersebut benar- benar memahami materi yang diberikan. Oleh karena itu, pembelajaran secara daring hanya dimanfaatkan oleh penulis untuk mereview atau mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan luring sebelumnya. Penulis juga memanfaatkan pembelajaran daring melalui Whatsapp Group untuk memberi siswa beberapa latihan soal untuk memastikan pemahaman siswa. Penulis juga melakukan diskusi, serta memberi feedback/ ulasan pada latihan yang telah diberikan.

Saat melaksanakan pembelajaran secara luring, penulis secara utuh mengimplementasikan metode Fun learning English, misal bernyanyi, menonton film, penyisipan games dan ice breaking, mendengarkan lagu, dll. Misalnya pada pembelajaran luring bertanggal 13 Juli 2021, penulis mengambil tema materi berupa “self introduction” atau “pengenalan diri”. Setelah menjelaskan materi, penulis melakukan ice breaking atau kegiatan pendingin otak untuk merilekskan pikiran namun tetap menguji fokus siswa. Ice breaking tersebut berupa menyanyikan lagu BINGO yang kemudian liriknya dirubah untuk melatih kecekatan siswa dalam melafal alphabeth dalam bahasa Inggris. Kegiatan dilanjutkan dengan bermain games “new identity”, dimana siswa secara bebas menuliskan identitas baru (nama, tempat/tanggal lahir, asal, dan hobi), yang kemudian identitas tersebut secara acak penulis bagikan kepada siswa untuk dibacakan sebagai “identitas baru” mereka. Pertemuan esokannya, penulis melalukan review mengenai materi “self introduction” secara daring dengan merangkumnya pada suatu PowerPoint dan memberi siswa latihan soal mengenai penggunaan preposisi (kata depan) yang tepat untuk menyatakan kelahiran dan alamat.

Begitu pula dengan kegiatan luring pada tanggal 16 Juli 2021, penulis mengajak siswa untuk menonton film Percy Jackson untuk menuliskan fakta- fakta atau kejadian- kejadian pada film dalam bentuk kalimat- kalimat menggunakan tenses (simple present, present continuous, dan past simple). Tentu saja penulis sudah terlebih dahulu menjelaskan mengenai materi tenses tersebut. Penulis juga menjelaskan beberapa perbedaayan budaya barat pada umumnya dengan budaya di Indonesia yang termuat pada film, khususnya dalam kepercayaan Dewa- Dewi, dan sistem belajar mengajar di luar negeri. Seusai siswa menyelesaikan kalimat mereka, kemudian penulis memberi feedback dan membahasnya bersama/ melakukan diskusi bersama. Pertemuan esoknya, penulis melakukan review materi mengenai tenses tersebut secara daring dengan mengirimkan link terkait. Penulis juga meminta siswa untuk membuat daftar perubahan kata kerja sesuai tabel yang sudah dicontohkan. dan mengisi minimal 5 kata baru disetiap harinya.

Kegiatan luring selanjutnya pada tanggal 19 Juli 2021 dengan materi “Instructions (Directions)” atau memberi instruksi berupa petunjuk arah. Setelah menjelaskan materi, penulis mengajak siswa untuk mendengarkan intruksi untuk mengolah kertas origami menjadi suatu bentuk yang telah disiapkan penulis. Hal ini penulis lakukan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk mendengarkan instruksi dengan baik. Penulis juga melakukan ice breaking berupa “opposite game” atau “game keterbalikan” untuk melatih kecekatan siswa dalam mendengarkan instruksi. Untuk menstimulasi siswa, penulis memberi hadiah kepada pemenang games sebagai motivasi kepada siswa lainnya agar semangat belajar. Pertemuan selanjutnya dilakukan secara daring untuk mereview materi tersebut, dimana penulis memberi latihan berupa ga,bar denah dan meminta siswa untuk menuliskan instruksi/ memberi petunjuk arah menuju lokasi yang ditentukan penulis.

Pembelajaran luring masih berlangsung pada tanggal 22 Juli 2021. Pada kesempatan tersebut, penulis berfokus pada penambahan kosa kata baru. Penulis memilih lagu “At My Worst” untuk dipahami, dinyanyikan, dan dicari artinya secara bersama- sama. Penulis meminta siswa untuk mencatat kosa kata baru yang mereka temui dalam lagu, untuk kemudian dicari artinya dan didiskusikan secara bersama- sama. Setelahnya, penulis kemudian memandu mereka untuk menyanyikan lagu tersebut dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris.

Pembelajaran luring selanjutnya yang berlangsung tidak juh beda dengan kegiatan sebelumny. Pembelajaran yang berlangsung pada tanggal 23 dan 24 Juli 2021 dengan materi “asking and giving information” memberi kesempatan pada siswa untuk melatih diri mereka dalam membuat kalimat- kalimat yang berkaitan dengan “asking and giving information”. Penulis memilih game “whispering game” atau “game berbisik” sebagai media latihan bagi siswa untuk menyampaikan informasi secara baik dan utuh kepada teman. Penulis juga melakukan ice breaking berupa tebak kata untuk melatih siswa terbiasa memberikan informasi dengan menyebutkan ciri- ciri benda yang ditebak agar dapat dengan mudah dimengerti oleh temannya. Pada pertemuan daring yang mereview materi tersebut, penulis telah menyiapkan worksheet atau lembar kerja untuk megukur seberapa jauh pemahaman siswa akan materi. Seperti biasa, setelah siswa menyelsaikan lembar kerjanya, penulis akan memberikan feedback dan melakukan diskusi bersama.

Pada tanggal 27 Juli 2021, penulis memilih materi “giving commands” atau “ memberi perintah”. Setelah menjelaskan materi, penulis mengajak siswa bermain game yang berkaitan dengan memberi perintah yaitu “sing a song or make a sentence challange”. Mereka dengan partnernya masing- masing akan meminta/ memberi perintah satu sama lain untuk menyanyikan sebuah lagu dengan kata yang sudah mereka pilih, atau membuat satu kalimat dengan kata tersebut. Dilanjutkan dengan materi “there is and there are” pada tanggal 28 Juli 2021, dimana penulis meminta mereka untuk menuliskan masing- masing satu kalimat menggunakan “there is dan there are”. Review kedua materi tersebut dilakukan secara daring dengan memberikan beberapa worksheets atau lembar kerja untuk kemudian dibahas bersama- sama. 

Dalam pembelajaran daring, penulis juga selalu menyediakan ruang dan waktu bagi siswa jika mereka ingin menyampaikan kesulitannya dalam memahami materi. Selain itu, penulis juga meminta siswa untuk mengikuti beberapa akun belajar bahasa Inggris di instagram yang menawarkan jasa pengajaran bahasa Inggris secara gratis, efektif, mudah dimengerti, dan yang paling penting mengikuti trend agar siswa- siswa tidak merasa bosan dan monoton dalam mempelajari bahasa Inggris. Hal ini dirasa penulis akan sangat bermanfaat bagi mereka kedepannya, juga sebagai salah satu upaya bijak dalam memanfaatkan sosial media.

Tentang Penulis