Sosialisasi Bahaya Penularan Covid-19 di Kalangan Remaja


Pada hari ini, 6 Juli 2021 merupakan hari kedua pelaksanaan program kerja KKNbD. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu:
Pertama, telah dilaksanakan sosialisasi mengenai bahaya penularan virus covid-19 melalui video singkat yang dibagikan melalui WhatsApp Grup yang ada. Adapun ringkasan isi video tersebut adalah mengenai bagaimana kerja virus corona saat menyerang tubuh manusia. Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). 

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona. 


Kedua, telah dilaksanakan sesi tanya jawab mengenai materi yang telah disajikan. Pada sesi tanya jawab ini, adapun pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat sasaran yaitu:

  1. Terdapat masyarakat sasaran yang bertanya mengenai dampak jangka panjang yang akan dialami oleh penderita Covid-19 setelah dinyatakan sembuh. menurut sumber yang telah dibaca yaitu halodoc.com jadi umumnya, sebagian besar pengidap Covid-19 akan sembuh sepenuhnya dalam waktu beberapa minggu setelah merasakan gejala untuk pertama kali. Namun, ada pula pengidap Covid-19 yang masih mengalami gejala, bahkan hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah dinyatakan sembuh. Seringnya, orang yang telah sembuh, tetapi masih merasakan adanya gejala lanjutan adalah kelompok lansia dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Meski begitu, ada pula orang berusia lebih muda dan sehat yang telah sembuh dari infeksi virus corona, tetapi masih mengalami gejala jangka panjang atau post-acute COVID-19 syndrome atau istilah barunya adalah Long Covid-19. Fibrosis yang terjadi setelah COVID-19 diartikan sebagai kerusakan paru-paru yang tidak dapat disembuhkan dan bisa berdampak pada munculnya berbagai gejala, termasuk batuk dan sesak napas. Bahkan, tak jarang pengidap akan membutuhkan bantuan oksigen. Kerusakan pada paru-paru dalam beberapa kondisi pun tak bisa ditangani. Hal ini membuat pengidap harus menjalani transplantasi paru-paru. Kondisi ini diduga terjadi karena respons imunitas tubuh terhadap virus yang memicu peradangan dan menyebabkan pembekuan pada pembuluh darah kapiler. Meski begitu, belum bisa dipastikan siapa saja yang lebih berisiko mengalami komplikasi ini. Selain itu, waspadai pula gangguan pembekuan darah. Ketika seseorang mengidap COVID-19 yang parah, tubuh akan terlalu lelah untuk memeranginya. Peradangan ini kemudian akan mempengaruhi dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah.
  2. Terdapat pula pertanyaan cara membedakan gejala terjangkit virus corona dengan demam berdarah. Berdasarkan situs yang dibaca yaitu halodoc.com, penyakit demam berdarah terjadi ketika seseorang mengalami paparan infeksi virus dengue yang dibawa melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. DBD dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami kerusakan dan bocor. Kerusakan dan kebocoran pada pembuluh darah menyebabkan penurunan kadar trombosit. Sementara itu, virus corona menginfeksi pernapasan pengidapnya. Pada beberapa kondisi, virus corona menyebabkan pengidapnya mengalami infeksi pernapasan ringan. Pada beberapa kondisi lainnya, virus corona menyebabkan infeksi pernapasan yang cukup berat pada bagian paru-paru. Berbeda dengan DBD, virus corona mudah menular melalui droplets saat pengidapnya batuk, bersin, atau bahkan berbicara.

Ketiga, sebagai penutup kegiatan diselipkan poster ajakan untuk mematuhi protokol kesehatan terlebih saat ini sedang dilaksanakan Program PPKM Jawa-Bali sehingga di Desa Siangan juga mematuhi anjuran tersebut.

Demikian program kerja yang saya laksanakan hari ini. Mohon maaf apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam materi dan penyampaian. Semoga bermanfaat. Terima kasih.