Sosialisasi Jamban Sehat
- Oleh NYOMAN AYU ARSA GAYATRI
- Saturday 30/07/2022
- BEREMBENG, SELEMADEG, Kabupaten Tabanan
Pada hari Kamis, 21 Juli 2022 kami melaksanakan program kerja (proker) Sosialisasi Jamban Sehat. Sosialisasi kali ini didampingi oleh Camat Selemadeg, Babinkamtimbas, Kapolsek Kecamatan Selemadeg, Puskesmas Selemadeg I, Perbekel Desa Berembeng, Kepala Wilayah Banjar Dinas Berembeng, Kepala Wilayah Banjar Dinas Gablogan, Kepala Wilayah Banjar Dinas Cekik, Kepala Wilayah Banjar Dinas Bebali, Kepala Wilayah Banjar Dinas Bebali Kelod. Pelaksanaan sosialisasi kali ini kami langsung turun ke rumah warga yang belum memiliki jamban yang kemudian akan dihimbau untuk segera memiliki jamban. Terdapat 17 kepala keluarga yang belum memiliki jamban sehingga ketika Buang Air Besar (BAB) akan langsung dilakukan di saluran pembuangan. Bagi sebagian warga yang bekerja sebagai petani di sawah tentunya hal ini sangat mengganggu. Hal ini dikarenakan kotoran tersebut akan langsung mengalir di irigasi sawah.
Alasan lain mengapa perlu disegarakan bagi setiap warga untuk memiliki jamban sehat adalah untuk mencegah terjadinya penambahan kasus stunting di Desa Berembeng. Menurut keterangan dari Kepala Desa Berembeng terdapat satu kasus stunting di desanya, mungkin salah satu penyebabnya adalah kebersihan lingkungan tempat tinggal yang tercemar oleh kasus buang air besar (BAB) yang sembarangan ini. Selain itu perilaku buang air besar sembarangan (BABS/open defecation) termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat. BABS adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang hutan, semak-semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air. Dengan disegerakannya pembangunan jamban di setiap rumah diharapkan dapat membentuk Desa Berembeng menjadi Desa ODF atau Stop BAB Sembarangan (SBS). Desa ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak BAB sembarangan dengan kriteria sebagai berikut
a. semua masyarakat telah BAB hanya di jamban sehat termasuk kotoran bayi
b. tidak terlihat dan tercium tinja manusia di lingkungan sekitar
c. ada penerapan sanksi peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat
d. ada mekanisme monitoring umum yang dibuat oleh masyarakat untuk mencapai 100% KK mempunyai jamban layak
e. ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mempunyai sanitasi total.