TAHAP PELAKSANAAN KE-1 PENYULUHAN ONLINE DENGAN TEMA PEMBINAAN PEMBUATAN DESINFEKTAN KEPADA MASYARAKAT DI ZONA MERAH GUNA MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19



Senin, 13 Juli 2020 merupakan hari ke-8 pelaksanan Kuliah Kerja Mandiri berbasis Daring oleh Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2020. Pada tanggal 13 Juli tersebut sudah mulai masuk ke dalam tahap pelaksanaan program kerja dari proposal yang saya buat dengan judul "Pembinaan Pembuatan Disinfektan Kepada Masyarakat Di Zona Merah Guna Mencegah Penyebaran Covid-19". Sesuai dengan jadwal yang tertulis dalam proposal maka saya melaksanakan Penyuluhan Online/Sharing Online lewat grub WhatssApp kepada masyarakat sasaran dari projek KMbD yang disampaikan oleh narasumber cantik yaitu Mbak Septianti Dwi Windyantari, A.Md. Beliau merupakan alumni IPB University jurusan D3 Analis Kimia.

Susunan acara pada Penyuluhan Online/Sharing Online ini dimulai dengan moderator membuka diskusi dengan mengenalkan narasumber dan topik diskusi. (13.00-13.15 WIB), Narasumber menyampaikan materi diskusi. (13.15-13.45 WIB), Moderator membuka sesi tanya jawab / diskusi. (13.45-14.30 WIB), Narasumber menyampaikan pesan penutup. (14.30-14.45 WIB), Moderator menutup diskusi dan memberikan arahan untuk kegiatan di hari-hari berikutnya (14.45-Selesai). Penyuluhan ini mengusung tema yang sama dengan judul proposal yaitu  Pembinaan Pembuatan Disinfektan Kepada Masyarakat Di Zona Merah Guna Mencegah Penyebaran Covid-19. Tujuan dari penyuluhan ini adalah Pertama, masyarakat sasaran dapat mengetahui dan memahami berkaitan dengan protokol normal baru/new normal; Kedua, masyarakat sasaran dapat mempraktikan kegiatan pembuatan disinfektan secara mandiri; Ketiga, masyarakat sasaran dapat mempraktikan kegiatan penyemprotan disinfektan secara mandiri; Keempat, terbangun kesadaran hukum pada masyarakat sasaran untuk bersedia menaati protokol normal baru/new normal.

Dalam penyuluhan itu narasumber menyampaikan materi yang luar biasa mulai dari pengetahuan umum Covid-19, sejarah, peta persebaran, gejala, cara penularan Covid-19, pencegahan secara umum seperti memakai masker, cuci tangan, protocol kesehatan di tempat kerja dan tempat ibadah serta yang tidak kalah penting adalah cara pembuatan desinfektan. Beliau juga menegaskan hal yang sangat penting yaitu pada point bahwa desinfektan hanya boleh disemprotkan ke benda-benda mati tidak boleh disemprotkan ke tubuh manusia. Karena banyak sekali orang yang salah menggunakan cairan desinfektan yaitu dengan disemprotkan ke tubuh/badan. Untuk sesi diskusi pun cukup seru dikarenakan ada beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada narasumber. Dari semua pertanyaan ada satu pertanyaan yg cukup menarik yaitu tentang efektifitas kebijakan new normal/normal baru yang disampaikan oleh Faris Annaufal yang merupakan salah satu masyarakat sasaran. Kebijakan new normal banyak disalah fahami oleh masyarakat Indonesia bahwa keadaan saat ini merupakan keadaan yang sudah normal tanpa Covid-19 padahal esensinya kebijakan ini menuntut kita untuk hidup normal dengan menaati protokol kesehatan yang berlaku karena Covid-19 masih ada di bumi Indonesia.

Setelah menyampaikan materi narasumber mengakhiri diskusi dengan memberikan pesan penutup yaitu meminta masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan diri dan orang lain dengan makan makanan 4 sehat 5 sempurna sehingga daya tahan tubuh lebih meningkat. Serta mengingatkan untuk tetap menaati protocol kesehatan seperti cuci tangan, menggunakan masker, menyemprotkan desinfektan disekitar rumah dan jaga jarak. Pada kesempatan itu juga saya membagikan video “Cara Mudah Membuat Desinfektan Dengan Bayclin”.

Pada hari berikutnya yaitu selasa 14 Juli 2020 saya memberikan arahan kepada masyarakat sasaran yang pada hari rabu 15 Juli 2020 akan melaksanakan praktik membuat dan menyemprotkan desinfektan secara mandiri khususnya kepada teman saya Faris Annaufal karena dia yang akan praktik pada hari rabu tersebut. Saya juga mengingatkan untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan desinfektan.   

 

* MATERI DAPAT DIUNDUH DISINI *