Kegiatan Minggu Ke-1

Kegiatan minggu ke-1 selanjutnya dilakukan pada hari Kamis, 9 Juli 2020. Adapun kegiatan yang dilakukan pada hari ini, yaitu:

  1. Kegiatan pelatihan membuat Dream Catcher dengan kelima siswa SMA di Banjar Kutapang via Video Call group WhatsApp. Tujuannya yaitu untuk melatih daya tanggap, kemampuan, dan keterampilan siswa SMA dalam membuat Dream Catcher secara tahap demi tahapannya. Hasilnya yaitu kelima siswa SMA sudah siap dan cukup antusias ketika memulai pelatihan membuat Dream Catcher dan cukup aktif mengikuti tahap demi tahapannya sehingga akhirnya mereka bisa menyelesaikan membuat Dream Catcher dengan cukup baik dan hasil karya kelima siswa SMA cukup bagus.
  2. Kendala dalam pelaksanaan kegiatan hari ini yaitu ketika pelatihan pembuatan Dream Catcher berlangsung via Video Call group WhatsApp tiba-tiba signalnya terputus-putus beberapa kali, sehingga menyebabkan proses pelatihan menjadi terhambat dan terganggu. Namun pelatihan ini masih bisa terselesaikan dengan cukup baik dan dengan hasil yang cukup bagus pula.
  3. Keluhan dari kelima siswa SMA selama mengikuti pelatihan hari ini yaitu ketika proses pelatihan berlangsung pada tahap melilitkan benang wol di lingkaran yang terbuat dari lidi yang memakan waktu cukup lama, namun setelah diberikan pemahaman bahwa hal ini sangat bagus dalam melatih kesabaran adik-adik dalam membuat Dream Catcher sama halnya dengan melatih kesabaran adik-adik selama tinggal di rumah saja dalam waktu yang cukup lama serta tahap ini bisa dilakukan dengan pelan-pelan saja sehingga hasilnya akan bagus, seperti kata pepatah "pelan-pelan asal selamat". Keluhan selanjutnya yaitu signal yang beberapa kali terputus menyebabkan proses pelatihan mereka terganggu sehingga fokus mereka pun terganggu pula.
  4. Terkait dengan hasil Lampion & Dream Catcher karya kelima siswa SMA tersebut mereka mengaku bahwa kurang puas dengan hasil karyanya sendiri bahkan mereka ingin membuatnya lagi di pelatihan hari ini, tapi ketika diberikan penjelasan bahwa pelatihan ini akan dilakukan selama 1 bulan dan mereka masih memiliki kesempatan lagi untuk membuat hasil karya yang lebih bagus, akhirnya mereka mengerti dan sangat antusias menantikan pelatihan selanjutnya.
  5. Ketika proses pelatihan Dream Catcher berlangsung hari ini via Video Call group WhatsApp salah satu siswa SMA tersebut mengajukan pertanyaan. Pertanyaannya yaitu mengapa lingkaran yang dipakai terbuat dari lidi? Kenapa tidak menggunakan kawat? Jawabannya karena kita harus memanfaatkan barang-barang yang ada disekitaran kita contohnya lidi kalo lidi bisa digunakan sebagai pengganti kawat dalam membuat Dream Catcher ya harus digunakan dan dimanfaatkan dengan baik serta kita juga bisa menghemat pengeluaran di tengah pandemi Covid-19 namun masih bisa menghasilkan Dream Catcher yang bagus.
  6. Kelima siswa SMA mengirimkan hasil karya Lampion yang telah mereka buat pada pelatihan sebelumnya yaitu pada hari senin, 6 Juli 2020 via group WhatsApp.
Tentang Penulis
Ni Komang Sri Nyustarini Mila Ningrum