Lokasi Kegiatan, Latar Belakang Program, serta Langkah Awal yang dilakukan

             Kegiatan KMbd ini saya laksanakan di Br. Gentong, Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar dengan merujuk pada permasalahan yang terjadi di lingkungan tempat tinggal saya. Setelah melakukan observasi kepada siswa sekolah dasar dan juga orang tua siswa, ditemukan permasalahan jika siswa sangat jarang mendapatkan pembelajaran di masa pandemi ini dikarenakan para guru yang jarang melaksanakan kegiatan pembelajaran daring. Hal ini ditambah dengan keterbatasan kemampuan orang tua siswa dalam membantu proses pembelajaran daring tersebut.

            Lokasi Desa Tegallalang yang hanya berjarak tujuh menit dari pusat kawasan wisata Ubud, menjadikan Desa Tegallalang sebagai kawasan pariwisata sehingga masyarakatnya fasih menggunakan Bahasa Inggris sebagaimana yang digunakan dalam proses pengembangan wisata. Hal inilah yang ingin saya tekankan dimana jika orang tua siswa merasa kesulitan mengajarkan beberapa mata pelajaran lain pada putra/putri mereka, maka pembelajaran Bahasa Inggris tentu dapat mereka ajarkan dan juga merupakan salah satu kemampuan yang akan berguna di masa depan para siswa. Selain mempertimbangkan siswa serta orang tua siswa, keadaan guru juga akan dipertimbangkan dalam program ini. Dalam program ini, juga akan didalami mengenai permasalahan apa yang menyebabkan guru jarang melaksanakan pembelajaran online untuk dapat dicari solusinya dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.

            Kegiatan dimulai dari melakukan observasi serta menentukan sasaran dari program ini. Dilanjutkan dengan pembuatan grup Whatsapp untuk mempermudah proses komunikasi. Sebelum berfokus pada solusi yang ditawarkan pada orang tua siswa, kegiatan pertama yang dilakukan pada hari pertama kegiatan KMbD yaitu pada hari Senin, 06 Juli 2020 pukul 08.00 WITA sampai pukul 09.30 WITA adalah mengunjungi guru sekolah dasar di kediamannya yang tidak jauh dari lokasi tempat tinggal saya dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan guna melakukan diskusi lebih dalam mengenai permasalahan yang dihadapi. Pada hari pertama ini, telah ditemukan beberapa kendala diantaranya keterbatasan pengetahuan guru mengenai media dan aplikasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring, keterbatasan keterampilan guru dalam menggunakan sarana-prasarana pembelajaran daring, serta keterbatasan siswa sekolah dasar byang belum memiliki sarana pribadi serta belum menguasai cara penggunaan prasarana tersebut seperti telepon genggam dan laptop. Hari ini juga telah disepakati beberapa solusi dari hasil berdiskusi dengan guru sekolah dasar tersebut yaitu akan diadakan pelatihan penggunaan media serta sarana belajar pada guru sekolah dasar yang akan dilaksanakan secara rutin baik secara langsung maupun secara daring.

Tentang Penulis
Kadek Dwi Dharmapatni Rahendra