Minggu Pertama KKN di Desa Serai: Langkah Awal Bersama Masyarakat

Minggu pertama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Serai telah berjalan dengan baik dan penuh semangat. Sebagai mahasiswa yang bertugas menjalankan pengabdian masyarakat, kami merasa antusias dan bersemangat untuk berbaur dengan warga desa. Berikut adalah rangkuman kegiatan yang kami lakukan selama minggu pertama di Desa Serai.

Kegiatan pertama kami dimulai pada tanggal 18 Juli 2024 dengan acara pembukaan KKN yang dipimpin oleh Kepala Dusun, Bapak I Wayan Winarya. Acara ini berlangsung di Balai Desa Serai, dihadiri oleh perangkat desa, beberapa tokoh masyarakat, dan warga setempat. Dalam sambutannya, Bapak I Wayan Winarya mengucapkan selamat datang kepada kami para mahasiswa dan memberikan pesan agar KKN ini menjadi momentum yang berharga bagi kami untuk belajar langsung dari masyarakat.

“Kami berharap kehadiran mahasiswa KKN di Desa Serai dapat memberikan dampak positif bagi warga desa, terutama dalam bidang pendidikan dan sosial. Mari kita saling bekerja sama dan berkontribusi demi kemajuan desa ini,” ujar beliau.

Keesokan harinya, pada tanggal 19 Juli 2024, kami mengikuti acara persembahyangan di Pura Puseh, salah satu pura suci di Desa Serai. Sebagai bentuk penghormatan terhadap adat dan budaya setempat, kami bersama warga desa menggelar upacara persembahyangan untuk memohon kelancaran dan kesuksesan selama pelaksanaan KKN.

Setelah acara persembahyangan, pada tanggal 20 Juli 2024, kami melaksanakan koordinasi terkait program kerja utama kami di Desa Serai, yaitu program Baca Tulis Hitung dan Pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD Negeri Serai. Sebagai bagian dari upaya kami dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan di desa, kami bertemu dengan Kepala Sekolah SD Negeri Serai dan beberapa guru untuk mendiskusikan pelaksanaan program ini.

Dalam pertemuan tersebut, kami menjelaskan rencana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, termasuk jadwal pengajaran dan materi yang akan kami sampaikan kepada siswa. Program Baca Tulis Hitung diharapkan dapat membantu siswa kelas bawah yang masih membutuhkan penguatan dasar-dasar literasi dan numerasi, sedangkan program Bahasa Inggris dirancang untuk siswa kelas atas agar mereka dapat lebih siap menghadapi dunia global.


Tentang Penulis