Pembuatan WhatsApp Group, Perkenalan dan Sosialisasi Awal Kepada Masyarakat Sasaran.
- Oleh DAVID GREACY GEOVANIE
- Monday 06/07/2020
- Kelompok 149, Kelompok, Kelompok
Singaraja,
6 Juli 2020
Pembuatan
WhatsApp Group serta Perkenalan
Kepada
Masyarakat Sasaran
Pada
kegiatan awal KMbd ini, saya membuatkan WhatsApp Group dengan masyarakat
sasaran untuk mempermudah berkomunikasi dan memberikan informasi mengenai
projek yang nantinya akan saya lakukan. Setelah mebuat group, saya pun
melakukan perkenalan terhadap masyarakat sasaran KMbd, yang berjumlah 5 orang
tersebut.
Dimana, pada saat awal perkenalan saya terlebih dahulu untuk
memperkenalkan diri, dan selanjutnya saya berikan kesempatan kepada masyarakat
sasaran, untuk memperkenalkan diri satu persatu. Hal ini saya lakukan untuk
membangun rasa kebersamaan dan loyalitas, sehingga nantinya memudahkan untuk
melaksanakan dan mewujudkan projek yang sudah saya rancang. Tidak hanya itu
saya pribadi pun mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat sasaran
saya, karena mereka sudah mau untuk berpartisipasi dan berkontribusi, dalam
projek KMbd yang akan saya lakukan di desa Panji, Kabupaten Buleleng, di tengah
pandemi covid-19 ini.
Sosialisasi
Awal Tujuan Projek KMbd
Undiksha
Tahun 2020
Setelah saling memperkenalkan diri, saya pun
lanjut memberikan sosialisasi awal, mengenai apa itu KMbD dan tujuan dari
proposal projek saya. Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat intelektual
yang diharapkan mampu turut serta dalam pembangunan bangsa dan negara. Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi
kompetensi sosial untuk mengenali, menganalisis permasalahan, potensi pemecahan
solusi dengan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Melalui KKN ini
diharapkan mampu mempengaruhi perkembangan pembangunan bangsa yang lebih baik
lagi. Permasalahan Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan perubahan pola
pelaksanaan KKN melaui pemanfaatan daring di era Revolusi Industri 4.0.
Dalam proposal projek ini saya mengambil tema
Mencegah Dampak Sosial dimasa/pasca Covid-19. Di tengah Pandemi
Covid-19, muncul satu fenomena sosial yang berpotensi memperparah dan
memperkeruh situasi, yakni stigma sosial atau asosiasi negatif terhadap
seseorang atau sekelompok orang yang mengalami gejala atau menyandang penyakit
tertentu. Mereka diberikan label, stereotip, didiskriminasi, diperlakukan
berbeda, dan/atau mengalami pelecehan status karena terasosiasi dengan sebuah
penyakit.
Sebagai penyakit baru, banyak yang belum
diketahui tentang pandemi Covid-19. Terlebih manusia cenderung takut pada
sesuatu yang belum diketahui dan lebih mudah menghubungkan rasa takut pada
“kelompok yang berbeda atau lain”. Inilah yang menyebabkan munculnya stigma
sosial dan diskriminasi terhadap etnis tertentu dan juga orang yang dianggap
mempunyai hubungan dengan virus ini.
Oleh karena itu saya mengambil judul "Mencegah Dan Menangani Stigma Sosial Serta Penyebaran Hoax Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Desa Panji Kabupaten Buleleng". Mengenai kegiatan kedepannya saya akan memberikan edukasi, serta sosialisasi mengenai cara mencegah, dan menangani stigma sosial atau asosiasi negatif yang terjadi di masyarakat, dengan metode-metode yang saya akan terapkan. Dan Memberikan pelatihan, kepada masyarakat sasaran tentang bagaimana cara menggunakan media sosial yang tepat dan benar.
Penulis
David Greacy Geovanie