Merah Putih di Langit Pejarakan: Perjalanan KKN LIK OJK UNDIKSHA Mengisi HUT RI ke-80

Hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia akhirnya tiba. Pada tanggal 17 Agustus 2025, Desa Pejarakan turut larut dalam semangat kemerdekaan dengan menggelar upacara bendera di Lapangan Wijaya Kusuma. Bagi kami, mahasiswa KKN LIK OJK UNDIKSHA, momen ini terasa begitu istimewa. Tidak hanya menjadi saksi, kami juga dipercaya untuk turut serta dalam prosesi penting, bahkan tiga orang dari kelompok kami mendapat kehormatan menjadi pasukan pengibar bendera (paskibra). Sejak pagi hari, suasana lapangan sudah dipenuhi antusiasme. Warga desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga para pelajar berdatangan dengan seragam dan wajah penuh semangat. Semuanya menyatu dalam satu tekad: merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 dengan khidmat dan penuh makna. Bagi kami mahasiswa KKN, persiapan untuk momen ini bukan hal yang instan. Dari tanggal 11 sampai 16 Agustus, kami ikut berlatih dengan penuh kedisiplinan agar bisa tampil maksimal di hari H. Latihan demi latihan kami jalani di bawah teriknya matahari sore, sambil menahan lelah setelah menjalani kegiatan KKN lainnya. Meski begitu, rasa capek seakan terbayar dengan semangat kebersamaan yang terbangun selama latihan. Ketika hari itu tiba, detik demi detik terasa begitu menegangkan. Barisan paskibra berdiri tegap, sementara semua peserta upacara menaruh harapan besar agar pengibaran Sang Merah Putih berjalan lancar. Saat komando dikumandangkan, langkah-langkah tegas dari rekan kami yang bertugas membawa bendera menambah aura khidmat upacara. Dan akhirnya, bendera Merah Putih berkibar dengan gagah di langit Desa Pejarakan, diiringi lantunan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" yang dinyanyikan dengan lantang oleh seluruh peserta.

Di momen itu, bulu kuduk kami merinding. Ada rasa haru, bangga, sekaligus bahagia karena bisa mengambil bagian dalam peringatan sakral ini. Kami yang biasanya sibuk dengan kegiatan edukasi, pendampingan keluarga asuh, hingga posyandu, kali ini benar-benar merasakan arti “mengabdi untuk negeri” dalam bentuk yang berbeda. Upacara bendera tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan juga pengingat bahwa perjuangan para pahlawan harus terus kami lanjutkan dengan cara kami masing-masing. Bagi kami mahasiswa KKN LIK OJK UNDIKSHA, perjuangan itu diwujudkan lewat pengabdian, berbagi ilmu, mendampingi masyarakat, dan menjaga nilai kebersamaan di desa tempat kami belajar. Mengakhiri rangkaian upacara, rasa kebersamaan semakin terasa ketika semua peserta mulai dari anak-anak sekolah, pemuda-pemudi STT, perangkat desa, hingga masyarakat umum saling bertegur sapa, berfoto, dan menikmati suasana meriah di lapangan. Hari itu akan selalu kami kenang, bukan hanya sebagai momen kemerdekaan Indonesia, tetapi juga sebagai hari ketika kami mahasiswa KKN UNDIKSHA bisa menorehkan jejak kecil dalam sejarah Desa Pejarakan.

Tentang Penulis
Novia Ayu Lestari