Mewujudkan Desa Bebas Sampah Plastik melalui Proker "Resik Desa": Sing Kedas Sing Mulih

Latar Belakang: Sampah plastik, sebagai salah satu isu lingkungan paling mendesak di dunia saat ini, tidak hanya memengaruhi kota-kota besar, tetapi juga desa-desa yang terpencil. Meskipun desa sering kali terlihat sebagai tempat yang lebih terjaga dari dampak urbanisasi, sampah plastik telah berhasil merambah dan mencemari lingkungan kita yang berharga. Dalam kaitannya dengan program kerja KKNT Undiksha Desa Apuan 2023 "Resik Desa" yang kami beri jargon "Sing Kedas Sing Mulih," kami merasa penting untuk menyoroti tantangan lingkungan yang dihadapi oleh desa lokasi KKNT kami.

Desa Apuan sebagai tempat yang penuh kedamaian dan keindahan alam, juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, dengan perubahan pola konsumsi modern dan ketergantungan pada plastik sekali pakai, kami mulai menyaksikan akumulasi sampah plastik yang merusak di sekitar kami. Botol plastik, kantong plastik, dan berbagai jenis produk plastik lainnya dengan cepat mengisi lahan dan sungai yang dulunya jernih, bahkan di areal tempat suci.

Dalam konteks ini, program kerja KKNT Undiksha Desa Apuan 2023 "Resik Desa" menjadi sarana yang sangat relevan untuk mengatasi masalah ini. Melalui semangat "Sing Kedas Sing Mulih," kami ingin mengajak seluruh masyarakat desa untuk berpikir lebih sadar akan dampak sampah plastik dan mengambil langkah-langkah konkret untuk menguranginya. Upaya kolektif ini bukan hanya tentang membersihkan lingkungan fisik, tetapi juga tentang menghidupkan kembali semangat kearifan lokal dalam menghadapi perubahan zaman.

Dengan edukasi yang mendalam dan tindakan nyata, kami berharap program ini tidak hanya akan membantu membersihkan desa dari sampah plastik, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat tentang konsumsi plastik. Dengan demikian, Desa Apuan dapat menjadi contoh inspiratif bagi komunitas lain yang ingin berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan dan menjaga kebersihan bumi yang kita warisi. Program "Resik Desa" bukan hanya sekadar aksi fisik, tetapi juga perubahan budaya yang lebih luas. Kami berkomitmen untuk menjadikan Desa Apuan sebagai tempat di mana nilai-nilai kearifan lokal dan kebersihan bersatu dalam harmoni, seiring dengan semangat "Sing Kedas Sing Mulih."

Baca Juga Proker Penyuluhan HIV/AIDS KKNT Undiksha Desa Apuan 2023

Lokasi Resik Desa

Banjar Bangun Lemah Kangin: Lokasi ini adalah bagian dari keberagaman Desa Apuan. Dengan aliran sungai yang mengalir di sekitar, kami menyadari pentingnya menjaga kebersihan air dan lingkungan sekitar. Melalui program "Resik Desa," kami berupaya untuk mengurangi sampah plastik yang dapat mencemari sumber daya alam berharga ini. Resik Desa pertama di Banjar ini yaitu pada tanggal 23 Juli 2023 yang berkolaborasi dengan Yowana Kumara Dharma Cala dan KKN Universitas Mahasaraswati Denpasar. Resik Desa pertama ini kami lakukan pemungutan sampah di sepanjang jalan Banjar Bangun Lemah Kangin. Resik Desa kedua di banjar ini kami lakukan pada tanggal 04 Agustus 2023 di Pura Tirta Payuk. Kami memilih lokasi ini karena disekitar areal pura yang menjadi temapt pemandian umum terdapat banyak sampah plastik khususnya kemasan sabun.

Banjar Bangun Lemah Kawan: Desa Apuan bersemangat untuk merangkul perubahan positif. Di Banjar Bangun Lemah Kawan, kami melakukan resik desa pertama pada tanggal 33 Agustus 2023 dengan membersihkan areal Pura Bale Agung, lokasi ini kami pilih karena sehari sebelum pelaksanaan proker terdapat upacara agama sehingga banyak terdapat sampah pasca acara. Resik Desa Kedua kami lakukan pada tanggal 23 Agustus 2023 dengan memungut sampah plastik di sepanjang jalan yang berkolaborasi denagn KKN Universitas Mahasaraswati Denpasar. Resik desa ketiga di Banjar Bangun Lemah Kawan kami lakukan pada tanggal 05 Agustus 2023 denagn menyasar areal Pura untuk membersihkan sampah setelah perayaan Galungan. Resik Desa terakhir di Banjar Bangun Lemah Kawan kami lakukan paa tanggal 13 Agustus 2023 di Obyek Wisata Air Terjun Tibumana dengan memungut sampah plastik di sepanjang jalan obyek wisata.

Banjar Apuan Kaja: Kekayaan budaya dan nilai-nilai tradisional mengalir melalui darah Desa Apuan. Dalam upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, kami juga menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional dengan memanfaatkan salah satu kekayaan desa berupa bbambu untuk digunakan sebagai tong sampah. Di Banjar Apuan Kaja, kami melakukan Resik Desa pertama pada tanggal 29 Juli 2023 di Pura Tirta Banjar Apuan Kaja, selain membersihkan sampah plastik kami juga mencabuti rumput liar di sekitar perjalanan mnuju pura untuk kenyamanan dan keindahan sebelum persembahyangan hari raya Galungan. Resik Desa kedua di Banjar Apuan Kaja kami lakukan pada tanggal 10 Agustus 2023 dengan memungut sampah plastik di sepanjang jalan raya.

Banjar Apuan Kelod: Dari generasi ke generasi, Desa Apuan telah mengalami perubahan yang signifikan. Banjar Apuan Kelod adalah salah satu area yang menghadapi risiko pencemaran sampah plastik. Namun, kami percaya bahwa perubahan dimulai dari tindakan kolektif. Kami bekerja sama untuk membersihkan lingkungan dan menciptakan contoh positif bagi desa lainnya. Resik Desa pertama kami lakukan pada tanggal 30 Juli 2023 dengan memungut sampah plastik di sepanjang jalan raya. Resik Desa kedua kami lakukan pada tanggal 06 Agustus 2023 yang bertempat di Pura Pajenengan Apuan Kelod, banyaknya sampah plastik usai persembahyangan membuat kami tergerak untuk melaksanakan proker Resik Desa di pura ini.

Langkah-Langkah Pelaksanaan

Survei dan Analisis Sumber Sampah Plastik: Sebagai langkah yang lebih terarah, kami melakukan survei untuk mengidentifikasi titik-titik di desa kami yang paling sering terdampak


oleh sampah plastik. Kami mencatat tempat-tempat penumpukan sampah plastik, seperti sungai, tempat pembuangan sampah ilegal, dan lokasi lain yang rawan menjadi sumber pencemaran. Analisis ini membantu kami merancang strategi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini.

  Implementasi Survei:

1.  Pengumpulan Data, dilakukan oleh tim survei yang berkeliaran di seluruh desa dan mencatat jenis sampah plastik yang ditemukan. Mereka juga mencatat tempat-tempat di mana sampah plastik paling sering ditemukan.

2.  Pemetaan, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk membuat peta yang menunjukkan titik-titik kritis penumpukan sampah plastik di desa. Peta ini membantu kami melihat pola dan tren yang mungkin menjadi fokus perhatian.

3.     Analisis, setelah data terkumpul, kami menganalisisnya untuk mengidentifikasi sumber-sumber utama sampah plastik, termasuk perilaku masyarakat, pola konsumsi, dan kebiasaan pembuangan. Analisis ini memberikan wawasan yang lebih baik tentang alasan di balik masalah sampah plastik.

Promosi Penggunaan Alternatif Plastik: Dalam upaya kami untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, kami memutuskan untuk mempromosikan penggunaan alternatif plastik yang lebih ramah lingkungan, seperti bak sampah yang terbuat dari bambu. Manfaat Penggunaan Bak Sampah dari Bambu:

1.     Ramah Lingkungan

        Bambu adalah bahan alami yang dapat terurai secara alami, tidak mencemari lingkungan, dan dapat diperbaharui dengan cepat.

2.     Daur Ulang

        Bambu dapat dimanfaatkan kembali setelah masa pakainya berakhir, sehingga mengurangi pembuangan sampah.

3.     Pemberdayaan Ekonomi Lokal

      Dengan mendukung produk-produk bambu lokal, kami juga dapat membantu mendukung usaha kecil dan menumbuhkan ekonomi lokal.

Melalui promosi penggunaan alternatif plastik berupa bak sampah dari bambu, kami berharap dapat mengubah pola konsumsi masyarakat dan mendorong mereka untuk beralih ke solusi yang lebih berkelanjutan. Dengan menggantikan plastik sekali pakai dengan alternatif yang ramah lingkungan, kami dapat berkontribusi pada pengurangan sampah plastik di Desa Apuan dan memberikan contoh inspiratif bagi komunitas lain.

Aksi Bersih Desa dan Pemilahan Sampah: Kami menggerakkan aksi Resik Desa denagn melibatkan seluruh komunitas. Bersama-sama, kami membersihkan wilayah desa dari sampah plastik dan non-plastik yang berserakan. Selain itu, kami memilah sampah yang terkumpul menjadi plastik dan non-plastik guna mempermudah proses pengolahan lebih lanjut. Implementasi Aksi Bersih Desa:

1.     Pembersihan Aktif

     Bersama-sama, kami akan membersihkan area yang telah ditentukan. Kami mengumpulkan sampah plastik dan non-plastik yang berserakan, memastikan tidak ada sampah yang tertinggal.

2.     Pemilahan Sampah

     Saat melakukan pembersihan, kami secara bersamaan melakukan pemilahan sampah. Kami memisahkan sampah plastik dari sampah non-plastik untuk memudahkan proses pengolahan lebih lanjut.

3.     Pembuangan ke TPA

       Sampah yang tidak dapat dipilah dan diolah kembali, kami bawa ke Tempat Pembuangan Akhir yang dekat dengan desa kami yaitu di TPA Gianyar.

Yuk Kepoin Proker Rastun (Rabies dan Stunting)

Hasil dan Dampak

Berkurangnya Sampah Plastik: Melalui aksi bersih desa dan promosi alternatif plastik, kami berhasil mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan desa. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kebersihan visual dan lingkungan yang lebih sehat. Selain itu, melalui promosi alternatif plastik, kami berhasil mengurangi pemakaian plastik sekali pakai di Desa Apuan. Masyarakat menjadi lebih sadar akan dampaknya dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Perubahan Sikap Masyarakat: Partisipasi dalam program ini telah membawa perubahan sikap masyarakat terhadap penggunaan plastik sekali pakai. Kesadaran akan dampaknya telah memotivasi mereka untuk memilih solusi yang lebih berkelanjutan. Melalui program "Resik Desa," kami telah menciptakan model perilaku positif dalam penanganan sampah plastik. Contoh ini dapat diadopsi oleh desa-desa lain, membantu menyebarluaskan praktik berkelanjutan.

Peningkatan Keterlibatan Warga: Kami melihat peningkatan keterlibatan warga dalam kegiatan lingkungan dan sosial. Hal ini menciptakan lingkungan sosial yang lebih kuat dan peduli. Masyarakat Desa Apuan semakin terlibat dalam upaya penanganan sampah plastik. Dengan ikut serta dalam aksi bersih desa, pemilahan sampah, dan promosi penggunaan alternatif plastik, mereka memainkan peran aktif dalam menjaga kebersihan desa.

Penciptaan Inovasi: Masyarakat Desa Apuan mulai mengembangkan inovasi kreatif dalam mendaur ulang dan memanfaatkan sampah plastik, penurunan jumlah sampah plastik di lingkungan desa juga berdampak positif pada kehidupan dan menghasilkan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal. Dengan mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang, kami berhasil mengurangi risiko pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik yang tidak terurai.

Lihat Vidio Kita Yukkk

Kesimpulan

Program kerja KKNT "Resik Desa" dengan semangat "Sing Kedas Sing Mulih" telah membawa perubahan nyata dalam penanganan sampah plastik di Desa Apuan. Melalui aksi konkret dan promosi solusi berkelanjutan, kami telah membuktikan bahwa perubahan lingkungan dimulai dari kesadaran dan tindakan di tingkat lokal. Kami berharap perjalanan kami dapat menjadi contoh komunitas lain untuk mengambil langkah serupa dalam mengatasi masalah lingkungan yang mendesak.


Tentang Penulis
Putu Prawira Abdi Kusuma