Rangkuman Program Pelatihan Pembuatan Eco-Enzym Sebagai Pembersih Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Organik Bagi Masyarakat Terdampak COVID-19 di Desa Darmasaba

Kegiatan KMbD Tahun 2020 berlangsung selama lima minggu mulai dari tanggal 6 Juli 2020-5Agustus 2020. Sebelum melakukan kegiatan KMbD, terlebih dahulu dilakukan observasi untuk mengetahui permasalahan yang banyak dihadapi oleh masyarakat selama pandemi COVID-19, permasalahan yang dialami masyarakat kemudian dijadikan acuan dalam menyusun program kerja dalam kegiatan KMbD. Setelah melakukan observasi, selanjutnya dilakukan penyusunan program kerja yang sekiranya dapat membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang mereka alami selama pandemic COVID-19. Pada kegiatan KMbD ini, saya merancang program kerja terkait pelatihan pembuatan eco-enzym sebagai pembersih yang ramah lingkungan, karena kebanyakan permasalaha yang dihadapi masyarakat sasaran adalah terkait meningkatnya jumlah sampah selama pandemic COVID-19 dan cara menjaga kebersihan. Oleh karena itu saya memutuskan untuk melakukan pelatiham pembuatan eco-enzym. Eco-enzym berbahan dasar limbah organik yang kemudian akan difermentasi dan hasil fermentasi dapat digunakan dalam banyak hal terutama sebagai cairan pembersih, sehingga saya berharap dengan melakukan pelatihan pembuatan eco-enzym saya dapat membantu masyarakat sasaran dalam menangani permasalahan mereka yaitu terkait meningkatnya jumlah sampah dan cara menjaga kebersihan lingkungan selama pandemi COVID-19.

Setelah melakukan observasi dan menyusun program kerja, pada minggu pertama kegiatan KMbD, kegiatan pertama yang saya lakukan adalah membuat grup diskusi masyarakat sasaran pada aplikasi WhatsApp untuk mempermudah komunikasi selama menjalankan program yang disusun, dan setelah membuat grup diskusi, saya memperkenalkan program kerja yang akan dilakukan selama kegiatan KMbD agar masyarakat memiliki gambaran terkait kegiatan yang akan dilakukan kedepannya. Pada minggu pertama, setelah pembuatan grup dikusi, saya melakukan penyiapan materi terkait eco-enzym dan COVID-19. Materi saya siapkan saya sajikan dalam bentuk PowerPoint dan video agar lebih menarik perhatian masyarakat sasaran dalam menyimak materi yang saya berikan. Setelah penyiapan materi, pada minggu pertama saya juga membagikan materi yang telah saya siapkan kepada masyarakat sasaran di grup diskusi masyarakat sasaran.

Pada minggu kedua, kegiatan pertama yang dilakukan adalah penyiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk pelatihan pembuatan eco-enzym. Penyiapan alat dan bahan dilakukan oleh masing-masing masyarakat sasaran di rumah mereka masing-masing, kemudian dukumentasi selama penyiapan alat dan bahan selanjutnya dikirimkan ke grup diskusi masyarakat sasaran. Setelah penyiapan alat dan bahan, kegiatan kedua pada minggu kedua adalah pelatihan pembuatan eco-enzym. Pelatihan dilakukan selama tiga hari, pada saat pelatihan masyarakat sasaran akan mencoba membuat eco-enzym sesuai dengan materi yang telah diberikan. Saat melakukan pelatihan, masyarakat sasaran selalu mendokumentasikan setiap tahan yang mereka lakukan. Dokumentasi dari masyarakat sasaran berupa foto dan video yang kemudian mereka kirim ke grup diskusi masyarakat sasara. Masyarakat sasaran selalu aktif dalam kegiatan penyiapan alat dan bahan maupun kegiatan pelatihan pembuatan eco-enzym.

Pada minggu ketiga, kegiatan pertama yang dilakukan adalah diskusi terkait pelatihan pembuatan eco-enzym yang telah dilakukan. Pada saat diskusi, masyarakat sasaran menyampaikan permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan terkait hal-hal yang masih kurang dipahami saat melakukan pelatihan pembuatan eco-enzym. Masyarakat sasaran merespon dengan baik dan menyampaikan hal-hal yang masih mengganjal setelah melakukan pelatihan. Setelah melakukan diskusi, kegiatan kedua pada minggu ketiga adalah penyiapan materi terkait cara penggunaan eco-enzym. Saya menyiapkan materi dalam bentuk video agar lebih menarik perhatian masyarakat sasaran dalam menyimak materi yang saya berikan. Saat menyiapkan materi saya juga berkunjung ke salah satu organisasi konservasi lingkungan yaitu komunitas “Eco-Enzym Bali” yang berlokasi di Sesetan, Denpasar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Tujuan saya berkunjung adalah untuk memdapatkan sampel eco-enzym yang siap untuk digunakan, sehingga saya bisa memberikan tutorial cara pemakaian eco-enzym pada video yang saya buat.

Pada minggu keempat, kegiatan pertama yang saya lakukan adalah pemberian materi terkait cara penggunaan eco-enzym kepada masyarakat sasaran. Materi saya bagikan digrup dikusi masyarakat sasaran. Tujuan dari pemberian materi cara penggunaan eco-enzym ini adalah agar masyarakat sasaran dapat menggunakan eco-enzym dengan benar dan sesuai dengan takaran agar hasil yang didapatkan lebih maksimal. Selain memberikan materi, saya juga memberikan sampel eco-enzym kepada beberapa masyarakat sasaran untuk mempraktikkan cara penggunaan eco-enzym di rumah mereka. Setelah memberikan materi terkait cara penggunaan eco-enzym kepada masyarakat sasraan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah diskusi terkait cara penggunaan eco-enzym. Pada kegiatan diskusi ini masyarakat sasaran menanyakan hal-hal yang masih kurang dipahami terkait cara penggunaan eco-enzym. Masyarakat sasaran sangat aktif dalam berdiskusi, mereka menanyakan hal-hal yang memang kurang mereka pahami terkait cara pemakaian eco-enzym. Setelah melakukan diskusi, kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah evaluasi. Pada saat evaluasi, saya menyiapkan dua buah kuisoner pada platform google form. Kusioner pertama berisi tentang evaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan selama empat minggu dan kuisioner kedua tentang materi-materi yang diberikan selama pelaksanaan kegiatan KMbD. Dari hasil evaluasi yang saya lakukan, dapat diketahui bahwa program yang saya buat dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat sasara. Program yang saya rancang dapat membantu masyarakat sasaran dalam menangani permasalahan terkait peningkatan jumlah sampah dan cara menjaga kebersihan lingkungan selama pandemi COVID-19. Masyarakat sasaran merasa senang selama mengikuti kegiatan KMbD, dan kegiatan ini juga merupakan hal yang menarik untuk mereka.

Kegiatan ketiga pada minggu keempat adalah pemberian sampel eco-enzym kepada masyarakat sasaran. Kegiatan ini saya lakukan sebagai ucapan terimakasih karena telah bersedia mengikuti program kerja yang saya rancang dengan baik hingga akhir kegiatan. Eco-enzym saya kemas ke dalam botol plastik dan saya beri label yang menarik dengan berisi ucapan terima kasih pada label tersebut. Masyarakat merespon dengan sangat baik kegiatan ini, mereka merasa senang karena dapat segera mencoba menggunakan eco-enzym tanpa harus menunggu hingga tiga bulan. Saya berharap dengan memberikan sampel eco-enzym kepada masyarakat sasaran, mereka akan semakin tertarik dalam menggunakan eco-enzym dan agar kedepannya penggunaan eco-enzym dapat menjangkau lapisan masyarakat secara luas.

Setelah melakukan pemberian sampel eco-enzym kepada masyarakat sasaran, program yang saya rancang juga telah berakhir. Pada akhir kegiatan saya merangkum semua kegiatan yang telah saya lakukan mulai dari observasi hingga evaluasi. Setelah merangkum kegiatan yang telah saya jalankan selanjutnya saya melakukan finalisasi konten blog pada sistem informasi KKN, sebagai akhir dari kegiatan KMbD yang telah saya lakukan. Kendala yang saya alami pada kegiatan KMbD ini, mungkin kadang masyarakat sasaran merespon dengan lambat apa yang saya sampaikan di grup diskusi, namun hal itu saya hadapi dengan memberikan waktu yang lebih banyak untuk masayarakat sasaran sehingga tidak perlu terburu-buru dalam merespon. Saya berharap kegiatan yang telah saya lakukan dapat memberikan manfaat dan dampak yang baik bagi masyarakat. Untuk kedepannya saya juga berharap kegiatan yang saya lakukan bisa semakin berkembang dan dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat untuk membantu mereka dalam mengatasi masalah terkait pengolahan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.