Kolaborasi Cegah Stunting untuk Generasi Sehat Masa Depan

Di Desa Jehem, masalah kesehatan seperti stunting dan isu sosial seperti pergaulan bebas menjadi perhatian yang serius. Stunting, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang cukup dalam jangka panjang, masih menjadi masalah yang mengancam masa depan anak-anak di desa ini. Meski angka stunting masih terbilang kecil, ini bukan alasan untuk mengabaikannya. Belum lagi, masalah pergaulan bebas dikalangan remaja makin marak, yang bisa berujung pada kehamilan di luar nikah dan memperburuk masalah stunting. Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN Undiksha merancang program kerja Pencegahan Stunting Sejak Dini dan Penyuluhan Bahaya Pergaulan Bebas. Namun, setelah beberapa diskusi ada kesamaan antara program pencegahan stunting KKN Undiksha dan KKN Unud, sehingga kami memutuskan untuk berkolaborasidan program ini sedikit mengalami perubahan judul kegiatan menjadi Sosialisasi Upaya Pencegahan Stunting Kepada  Sekaa Teruna-Teruni (STTDesa Jehem tetapi dalam penyampaian materi secara tersirat juga menyinggung pergaulan bebas. Bagaimana kolaborasi ini berjalan? Yuk, simak sama-sama!

Persiapan program ini cukup menantang karena banyaknya pihak luar yang akan berkontribusi, dimulai dengan koordinasi intensif antara mahasiswa KKN, pihak Puskesmas Tembuku 1, dan aparat desa untuk memastikan alur pelaksanaan program. Salah satu tantangan utama adalah menentukan tanggal yang tepat, mengingat padatnya agenda upacara adat di desa ini. Setelah beberapa kali diskusi, akhirnya diputuskan program ini akan digelar pada 12 Agustus 2024 sasaran Sekaa Teruna-Teruni (STT). Langkah ini diambil karena menyadari pentingnya peran generasi muda dalam pencegahan sejak dini.

Sosialisasi Upaya Pencegahan Stunting bagi Sekaa Teruna-Teruni di Desa Jehem resmi dimulai pada 12 Agustus 2024 di Balai Desa Kantor Perbekel Jehem, pukul 17.00. Acara ini dihadiri oleh STT dari berbagai banjar dinas di Desa Jehem. Sosialisasi kali ini tidak hanya berupa pemaparan materi biasa, tapi dikemas dengan interaktif dan menyenangkan. Para peserta diajak berdiskusi, berbagi pendapat, dan mengikuti sesi kuis lewat aplikasi kahoot yang membuat suasana jadi lebih seru. Meski kehadiran peserta belum sepenuhnya maksimal, antusiasme yang ditunjukkan oleh yang hadir membuktikan bahwa pesan penting dari sosialisasi ini sampai dengan baik.

Sementara itu, kegiatan Posyandu Anti Stunting juga dilaksanakan dibeberapa banjar dinas di Desa Jehem. Di sini, fokusnya adalah memberikan edukasi kepada orang tua balita tentang pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting. Pamflet disebar sebagai alat bantu edukasi, dan untuk orang tua yang tidak bisa hadir, tim KKN memilih mendatangi rumah mereka secara langsung. Langkah ini diambil agar semua keluarga bisa mendapatkan informasi penting ini, tanpa terkecuali. Respon dari warga sangat positif, menandakan bahwa kesadaran mereka terhadap isu stunting dan gizi mulai meningkat.

Setelah semua kegiatan selesai, dampak positif langsung terasa. Orang tua di Desa Jehem kini lebih paham tentang pentingnya menjaga gizi anak-anak mereka, sementara para remaja STT jadi lebih sadar akan risiko pergaulan bebas dan pencegahan stunting. Kolaborasi antara KKN Undiksha dan KKN Unud ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang baik, tantangan kesehatan dan sosial seperti stunting dan pergaulan bebas bisa diatasi dengan lebih efektif. Program ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk ikut bergerak dalam mencegah stunting dan menjaga kesehatan generasi muda.

 

Tentang Penulis
Ni Luh Putu Sri Antari