MENURUNKAN RESIKO PENYAKIT RABIES DENGAN PENYULUHAN DOOR TO DOOR DI DESA CATUR
- Oleh SUBHAN MAULANA
- Sunday 20/08/2023
- CATUR, KINTAMANI, Kabupaten Bangli
https://www.instagram.com/reel/CwIfgtdAtpy/?igshid=MzRlODBiNWFlZA
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan ada 11 kasus kematian yang
disebabkan oleh rabies. 95% kasus rabies tersebut disebabkan oleh gigitan
anjing. Dari laporan kasus, Bali di urutan pertama dengan jumlah 14.827 kasus
rabies. Di urutan kedua ada Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mendapatkan 3.437
laporan kasus rabies. Penyakit rabies merupakan penyakit yang mematikan karena
menyerang sistem saraf otak manusia. Rabies sendiri adalah penyakit virus yang
mempengaruhi sistem saraf pusat pada manusia dan hewan. Virus ini ditularkan
melalui gigitan hewan yang terinfeksi, terutama anjing dan kucing liar. Virus
rabies dapat menyebabkan perubahan perilaku, gangguan neurologis, dan akhirnya
kematian jika tidak diobati. Adapun gejala rabies pada manusia jika seseorang
terkena gigitan dari anjing liar yaitu bervariasi, termasuk sakit kepala
intens, demam, kebingungan, rasa gatal atau terbakar di area gigitan, dan
perubahan perilaku drastis. Seiring penyakit berkembang, gejala dapat menjadi
lebih parah, termasuk kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan koma.
Sesuai dengan informasi yang didapatkan diketahui juga bahwa di Desa Catur
ini rata-rata warganya memelihara hewan salah satunya anjing dan kucing.
Berdasarkan permasalahan tersebut kami mencanangkan program kerja mengenai
rabies yaitu dengan melakukan penyuluhan tentang risiko penyakit rabies di Desa
Catur dengan metode door to door. Selain
dengan metode door to door kami juga melakukan penyampaian informasi
rabies dengan menggunakan media baliho. Baliho ini dipasang dipinggir jalan
yang letaknya strategis sehingga mudah untuk dilihat oleh masyarakat. Metode door to door ini dipilih
dalam penyuluhan rabies karena untuk memudahkan komunikasi secara langsung
kepada masyarakat. Dengan metode ini informasi yang disampaikan dapat dilakukan
dengan lebih baik sehingga akan dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Kegiatan penyuluhan terkait rabies ini dilaksanakan di 3 Banjar yang ada di Desa
Catur, yaitu di Banjar Lampu, Banjar Catur, dan Banjar Mungsengan. Kegiatan
penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Juli 2023 dari pukul 08.00 WITA
hingga selesai. Penyuluhan dilakukan dengan mendatangi rumah warga satu per
satu dan menjelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan rabies,
seperti apa itu rabies, gejala-gejala rabies dan beberapa langkah-langkah yang
dapat dilakukan jika terkena gigitan rabies. Penyuluhan terkait rabies ini juga
dibarengi dengan penyuluhan mengenai kualitas air yang terdapat di desa Catur.
Pada saat melakukan penyuluhan diketahui bahwa rata-rata anjing yang dimiliki
warga telah dilakukan vaksinasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli. Selain
vaksinasi terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan
terhadap rabies, yaitu sebagai berikut:
- Hindari Kontak dengan Hewan Liar, Jangan mendekati atau
mencoba untuk mengelus hewan liar, terutama anjing dan kucing liar yang
berpotensi terinfeksi. Pada saat melakukan sosialisasi penyuluhan rabies, kami
juga menanyakan tentang keberadaan anjing liar yang ada di Desa Catur, tetapi
respon dari beberapa warga mengatakan bahwa hampir tidak ada anjing liar yang
berkeliaran di sekitar mereka, karena hewan peliharaan tersebut sudah semua di
vaksinasi.
- Perlindungan Terhadap Hewan Peliharaan, Jangan biarkan hewan
peliharaan berinteraksi dengan hewan liar atau berkeliaran di daerah berisiko
tinggi.
- Segera Cuci Luka, Jika tergigit oleh hewan yang tidak
terkontrol atau mencurigakan, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir,
lalu segera hubungi profesional medis.
- Tindakan Darurat Setelah Terpapar, Jika Anda atau hewan
peliharaan terpapar rabies, segera cari perawatan medis. Pemberian vaksin dan
imunoglobulin rabies dalam waktu yang tepat dapat mencegah perkembangan
penyakit.
Untuk
menghindari terjadinya gejala akibat gigitan anjing liar tersebut, kita bisa
mempelajari bagaimana penularan Rabies ditularkan, penularan rabies ini bisa
melalui air liur hewan yang terinfeksi yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
atau luka terbuka. Penularan juga bisa terjadi melalui kontak dengan membran
mukosa, seperti mata, hidung, atau mulut, dengan cairan tubuh yang terinfeksi.