UPAYA REBOISASI UNTUK MITIGASI RISIKO TANAH LONGSOR DI DESA CATUR
- Oleh SUBHAN MAULANA
- Sunday 20/08/2023
- CATUR, KINTAMANI, Kabupaten Bangli
https://www.instagram.com/reel/CwIGjqyA6Yp/?igshid=MzRlODBiNWFlZA
Tanah
longsor adalah pergerakan tiba-tiba dan sering kali cepat dari lapisan tanah,
batuan, atau material lainnya dari suatu lereng atau bukit ke bawah. Peristiwa
ini terjadi ketika gaya yang bekerja pada material di lereng melebihi daya
tahan atau kekuatan gesekan antara partikel-partikel tanah atau batuan
tersebut. Tanah longsor dapat berupa pergerakan berkecepatan rendah yang
menyerupai aliran lumpur, atau pergerakan berkecepatan tinggi yang dapat
merusak dan menghancurkan apapun yang berada di jalurnya. Faktor-faktor yang
dapat memicu terjadinya tanah longsor meliputi curah hujan yang tinggi dan
intens, perubahan iklim, pengaruh gempa bumi, aktivitas manusia seperti
penebangan hutan atau konstruksi yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip
teknik sipil, serta kondisi geologi dan topografi dari daerah tersebut. Tanah
longsor memiliki potensi bahaya yang signifikan terhadap manusia, lingkungan,
dan infrastruktur. Oleh karena itu, pencegahan, mitigasi, dan penanganan risiko
tanah longsor sangat penting untuk melindungi kehidupan dan harta benda.
Berdasarkan
hasil observasi dan wawancara, diketahui bahwa di Desa Catur sendiri masih
terdapat beberapa titik yang dikatakan rawan longsor. Oleh karena itulah kami
mencanangkan program kerja reboisasi guna melakukan pencegahan terhadap bencana
tanah longsor. Secara umum reboisasi sendiri adalah proses penanaman kembali
pohon-pohon atau vegetasi yang telah ditebang atau rusak di suatu area yang sebelumnya
telah mengalami deforestasi dan degradasi hutan. Tujuan utama dari reboisasi
adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis dan manfaat sosial dari hutan yang
telah hilang akibat aktivitas manusia seperti penebangan hutan, pertanian, atau
kebakaran hutan.
Program kerja Reboisasi dilakukan dengan
beberapa tahapan, yaitu:
1. Tahap Observasi dan Persiapan
Pada
tahap ini, dilakukan pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi lahan yang
akan direboisasi, termasuk jenis tanah, iklim, topografi, dan vegetasi yang
ada. Hal ini membantu dalam perencanaan yang lebih baik untuk jenis pohon yang
akan ditanam. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan persiapan fisik dan
logistik. Ini mencakup persiapan lahan seperti pembersihan area, pemangkasan
vegetasi yang tidak diperlukan, serta pembuatan lubang tanam. Selain itu, juga
disiapkan bibit pohon yang akan ditanam dan alat yang akan digunakan seperti
cangkul, sabit, dan ember. Dalam mencari bibit-bibit pohon yang cocok untuk
ditanam di lingkungan Desa Catur ini, kami memiliki kendala yaitu masih
kurangnya bibit yang dapat kami sediakan karena terbatasnya dana yang kami
punya.
2. Tahap Pelaksanaan
Program
kerja Reboisasi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Agustus 2023. Partisipan
dari program ini adalah aparat Desa Catur dan STT (Sekaa Truna Truni) Desa
Catur. Program ini dilakukan dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA.
Pada tahap ini, pohon-pohon bibit ditanam sesuai rencana yang telah dibuat
sebelumnya. Proses penanaman harus memperhatikan kedalaman lubang tanam, jarak
tanam antar bibit, dan juga teknik penanaman yang benar agar bibit dapat tumbuh
dengan baik. Kegiatan ini dimulai dari Gotong Royong yang kemudian dilanjutkan
dengan penanaman bibit pohon di area Pura Pebini. Selanjutnya, juga dilakukan
penanaman bibit pohon pada area rumah warga yang terkena dampak longsor.